in ,

Upaya Percepatan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Melambat di Tengah Menipisnya Persediaan

Indonesia berhasil memberikan satu juta dosis sehari selama setidaknya tujuh hari di bulan Juli dan satu hari di akhir Juni.

CakapCakapCakap People! Upaya percepatan vaksinasi di Indonesia mengalami perlambatan karena stok vaksin COVID-19 yang siap pakai hampir habis digunakan, sehingga tidak bisa memenuhi target satu juta suntikan sehari dalam seminggu terakhir.

Meskipun negara ini menerima lebih banyak pasokan vaksin CoronaVac dalam pengiriman back-to-back baru-baru ini, ini adalah jenis vaksin tidak aktif (inactivated vaccines) yang membutuhkan waktu 1 bulan untuk dikultur dan dimasukkan ke dalam botol sebelum dapat didistribusikan, seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada The Straits Times.

Vaksin yang tidak aktif (inactvated vaccines) terdiri dari partikel virus yang telah ditumbuhkan dalam kultur dan kemudian dimatikan untuk mengekang kapasitas produksi penyakit.

Berbeda dengan stok di Indonesia saat ini yang sebagian besar terdiri dari vial siap pakai.

Vaksin CoronaVac adalah dosis tidak aktif yang membutuhkan 1½ bulan untuk dikultur. FOTO: REUTERS

Saat ini ada sekitar 15 juta dosis yang tersisa, tetapi banyak di antaranya akan diprioritaskan untuk suntikan kedua pada bulan Agustus, tambah pejabat yang berbicara dengan syarat anonim.

Indonesia, yang paling parah dilanda COVID-19 di Asia, sebagian besar bergantung pada vaksin COVID-19 CoronaVac buatan Sinovac China untuk upaya inokulasi nasionalnya yang sudah dimulai pada pertengahan Januari 2021 lalu.

Negara ini berhasil memberikan satu juta dosis sehari selama setidaknya tujuh hari di bulan Juli dan satu hari di akhir Juni.

Tetapi angka tersebut telah turun di bawah satu juta dosis dalam tujuh hari terakhir, menurut data pemerintah. Hanya sekitar 700.000 dosis yang diberikan pada hari Sabtu, 24 Juli 2021.

Mereka yang menerima suntikan pertama pada bulan Juli harus kembali untuk suntikan kedua pada bulan Agustus.

Indonesia telah mengamankan 480 juta dosis vaksin COVID-19 berbagai merek dan hampir sepertiganya telah terkirim.

Situasi vaksin ini menggarisbawahi ketidakseimbangan antara negara-negara kaya dan ekonomi berkembang dalam akses vaksin yang telah berulang kali diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyebut distribusi vaksin yang tidak adil sebagai ancaman terbesar untuk mengakhiri pandemi.

“Selama virus terus beredar di mana-mana, perdagangan dan perjalanan akan terus terganggu, dan pemulihan ekonomi akan semakin tertunda.

“Penularan yang berkelanjutan juga berarti lebih banyak varian yang berpotensi menghindari vaksin, serta ketegangan yang berkepanjangan pada sistem kesehatan dan petugas kesehatan yang melindungi kita,” kata WHO dalam pernyataan pada Januari 2021 tentang kesetaraan vaksin.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengkoordinasikan upaya di Jawa dan Bali untuk menahan gelombang kedua yang disebabkan oleh varian Delta yang lebih menular – meningkatkan upaya untuk mengamankan botol berisi vaksin untuk memastikan tingkat inokulasi pada bulan Agustus tidak akan melambat lebih lanjut, menurut laporan The Straits Times.

Jawa dan Bali menyumbang lebih dari 60 persen dari total kasus di Indonesia. Negara ini memiliki lebih dari 3,08 juta infeksi dan lebih dari 80.000 kematian.

Pemerintah berharap dapat mencapai target untuk mencapai kekebalan kelompok dengan menginokulasi dua pertiga dari 270 juta penduduk pada akhir tahun ini.

Kementerian Kesehatan telah menugaskan militer dan kepolisian untuk mempercepat vaksinasi, di tengah lambatnya pekerjaan itu di banyak daerah di 34 provinsi di Indonesia.

Kementerian juga melibatkan berbagai kelompok masyarakat sipil, klub alumni sekolah dan organisasi keagamaan, termasuk dua yang terbesar – Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah – yang masing-masing memiliki puluhan juta pengikut.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

COVID-19 Meningkat di Kota-kota Swedia saat Wabah Delta Mendominasi

Malaysia Laporkan Rekor 15.902 Kasus Harian COVID-19; Hari Kedua Berturut-turut