Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Seorang penulis konten traveling berusaha keras untuk menghindari biaya bagasi yang sangat dibenci pada sebuah maskapai penerbangan Australia yang berbiaya murah.
Demi menghindari biaya bagasi tersebut, wanita yang diketahui bernama Rebecca Andrews ini menyusun rencana yang rumit, yaitu dengan memalsukan kehamilan alias berpura-pura hamil, agar tak perlu mengeluarkan biaya dan bisa menghemat sekitar USD 40. Tapi sayangnya, rencana kehamilan palsunya tersebut gagal, lantaran diketahui oleh petugas sebelum masuk ke dalam pesawat tersebut.
“Apakah Anda percaya satu menit setelah saya memindai tiket saya dan berjalan menyusuri lorong menuju pesawat, saya menjatuhkan tiket saya, [mencondongkan] untuk mengambilnya dan [sebuah] laptop keluar dari jaket saya. Saya 100 persen telah merusaknya,” katanya kepada Fox News, seperti dilansir pada Sabtu, 26 Oktober 2019.
Dalam sebuah artikel untuk situs web Escape travel yang diterbitkan Jumat, 25 Oktober 2019, Rebecca Andrews merinci bagaimana dia memutuskan untuk “melawan sistem” dalam upaya untuk menghindari biaya tambahan [bagasi] yang dikenakan oleh maskapai penerbangan Jetstar.
Dia mengatakan bahwa maskapai ini terkenal suka membatalkan dan menunda penerbangan dan “tidak fleksibel dengan waktu check-in.”
Dia juga mengatakan bahwa penumpang secara rutin dikenakan dengan kelebihan biaya bagasi bahkan jika tas mereka hanya kelebihan 2 pound di atas batas berat.
“Staf mereka [memeriksa] berkeliling dengan timbangan di pintu keberangkatan, sehingga Anda tidak dapat menyelundupkan barang-barang Anda di menit terakhir karena mereka pasti akan menimbang ulang tas Anda,” kata Andrews.
Seorang juru bicara Jetstar mengatakan kepada Fox News pada hari Jumat bahwa timnya telah melihat hampir setiap trik dalam buku ini.
“Meskipun kami menghargai kreativitas, tim kami cukup bijaksana untuk semua trik, dan sebagian besar pelanggan kami merasa lebih nyaman untuk membayar sedikit lebih banyak untuk tambahan barang 3 kilo [hampir 7 pound] dari barang bawaan.”
Artikel yang menemani Andrews adalah sebuah video dan rencana sembilan langkah yang dia tunjukkan di kamar hotelnya di Sydney pada malam sebelum penerbangannya ke Melbourne.
Mengenakan baju triko lycra, Andrews meletakkan laptop di punggungnya dan meletakkan charger yang terbungkus pakaian di depan perutnya untuk mereplikasi perut wanita yang sedang hamil. Dia kemudian mengenakan jins, sweter, dan jaket.
Andrews mengulangi proses keesokan harinya di kamar mandi bandara Sydney sebelum berjalan untuk mengejar penerbangannya.
“Saya berjalan sangat tegak […] menuju gerbang, dan mendapati saya adalah orang [terakhir] yang naik pesawat saya,” katanya.
Ternyata itu adalah kesalahan, Andrews menunjukkan, karena itu meninggalkannya di garis batas di mana sebagian besar staf yang tersisa berada di dekat gerbang.
Trik kehamilan palsu yang dijalankannya itu terbongkar saat dia berjalan menyusuri lorong dan menjatuhkan tiketnya. Saat ia membungkukkan badan untuk mengambil tiket, laptop yang dia letakkan di dalam punggung, keluar dari jaketnya.
“Seharusnya aku memberitahunya bahwa aku menggunakan penyangga punggung, tapi kalau dipikir-pikir, hei? Aku panik dan mengomel pada diriku sendiri,” katanya.
Andrews mengatakan bahwa akhirnya dia mengalah dan membayar biaya sebesar USD 40 dan naik ke pesawat. Atas peristiwa tersebut, ia mengatakan tidak menyesal.
“Jika barang bawaan saya kelebihan berat badan, saya akan melakukannya lagi dan memastikan saya bukan orang terakhir yang naik,” katanya.
Dia merekomendasikan penumpang melakukan pra-cek ke penerbangan mereka atau pergi ke “komputer do-it-yourself di bandara,” dan kemudian berganti pakaian di kamar mandi bandara. Dia menyarankan untuk tidak check-in di konter maskapai.
Comments
0 comments