in ,

To Balo, Kisah Nyata Suku dengan Warna Kulit Unik di Desa Bulo-Bulo Sulawesi Selatan

Sebuah kisah unik datang dari Suku Tao Balo yang berada di Desa Bulo-Bulo , Pujananting, Kabupaten Barru. Berbeda dengan suku lainnya, suku ini mempunyai batasan tersendiri bagi mereka yang bisa hidup di desa tersebut. Bahkan batasan tersebut tidak datang dari masyarakat maupun aparat desa setempat. Ternyata batasan ini seolah jadi sebuah hukum alam yang berlaku bagi suku tersebut.

Kehidupan suku To Balo ini seolah memiliki batasan, di mana mereka yang hidup di desa tersebut tidak boleh melebihi batas standar yang ada. Apabila hal tersebut terjadi maka biasanya akan ada salah satu yang meninggal dari suku tersebut. Uniknya setelah itu akan ada yang lahir dan menyerupai suku To Balo tersebut.

salah satu anak suku To Balo via liputan6.com

Untuk angka batas standar tertinggi suku ini dalam bilangan satuan adalah Sembilan dan menjadi ukuran maksimal jumlah suku ini. Namun kondisi batasan angka tersebut kini semakin kecil karena ternyata jumlah penduduk di desa tersebut semakin berkurang karena ada yang pergi merantau. Sekarang penduduk yang tinggal di desa ini hanya mencapai lima orang saja.

Kepala Desa Bulo-Bulo menyatakan bahwa suku To Balo ini memang istimewa karena memiliki batas maksimal jumlah penduduknya. Apabila sudah mencapai batas maksimal biasanya akan ada salah satu warga yang meninggal dunia dan ada yang melahirkan anak yang mirip dengan suku To Balo. Keunikan yang dimiliki oleh Suku To Balo ini adalah warna kulitnya yang belang sehingga mereka memiliki dua warna kulit dalam satu badan.

Suku To Balo via daradaeng.com

Perlu diketahui bahwa ternyata kehidupan pernikahan Suku To balo ini tidak selamanya harus menikah dengan sesama  sukunya. Tetapi ada pula yang melakukan pernikahan dengan beda suku atau dengan masyarakat biasa. Meskipun demikian biasanya dari penikahan beda suku tersebut tetap ada yang menghasilkan anak seperti suku To Balo.

Meskipun sebetulnya kelahiran terus terjadi  di Suku To Balo ini tetapi dari kelahiran tersebut tidak semuanya akan menghasilkan anak seperti kulit orangtuanya. Sebab terdapat anak dengan kulit warna berbeda meskipun sebelumnya telah ada penduduk suku tersebut dengan dua warna kulit yang meninggal dunia.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Penerjemahan Al Quran ke Bahasa Bugis Kini Masuki Tahap Validasi A

Histori Hari Ini (26 April)