in ,

Terinspirasi Kolaborasi Pemerintah dan Kampus di Australia, Nurdin Abdullah Ingin Aplikasikan di Sulawesi Selatan

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Australia

CakapCakapCakap People! Gubernur Sulawesi Selatan Prof. HM Nurdin Abdullah melakukan kunjungan kerja ke Australia atas undangan khusus Pemerintah Australia melalui Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Makassar. Sebelumnya, undangan tersebut sudah 2 kali ditunda oleh Nurdin karena berbagai kesibukan di Pemprov Sulsel.

Dalam kunjungan yang dimulai pada Minggu, 6 Oktober 2019, Nurdin Abdullah terinspirasi dengan kolaborasi antara pemerintah dan kampus di Australia yang mampu membuat sektor perikanan di negara itu maju dan berkembang.

View this post on Instagram

Sulawesi Selatan memiliki potensi perikanan dan kelautan yang besar, dalam kunjungan kerja di Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS) Australia, kita akan menjajaki kerjasama dengan IMAS dengan berkolaborasi antara Pemprov Sulsel dan Perguruan Tinggi dalam bidang penelitian dan pengembangan budidaya ikan.

A post shared by Prof. Nurdin Abdullah (@nurdin.abdullah) on

Nurdin Abdullah kini semakin fokus mengajak pihak kampus khususnya Universitas Hasanuddin untuk bisa menjadi “dapur” pemerintah dalam hal pengembangan penelitian dan kajian ilmiah.

“Ke depan, semua kebijakan yang diambil pemerintah provinsi harus berdasarkan riset. Semua diramu dan dikaji oleh ahlinya dari kampus,” kata Nurdin Abdullah yang pernah meraih Bung Hatta Award 2017 dalam keterangan tertulis di Makassar, Sabtu, 12 Oktober 2019, seperti dikutip dari ANTARA.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu telah mengunjungi berbagai tempat di Australia. Kunjungan terbaru ke Ziggy Pyka yang mengembangkan budi daya ikan salmon pada lahan seluas empat hektare di hutan pinggir Kota Hobart, Australia.

Ziggy Pyka mempelajari siklus hidup salmon sebelum mengembangkan usahanya. Salmon bertelur dan berkembang biak di air tawar, lalu bermigrasi ke laut. Jika memasuki masa bertelur, mereka kembali lagi ke air tawar.

View this post on Instagram

Melanjutkan kunjungan kerja di Australia (@konjenmakassar) , kami mendatangi Tasmania Institute of Agriculture (TIA), yang bekerja sama dengan pemerintah negara bagian Tasmania dalam mendorong produktifitas hasil pertanian, disini terdapat lahan penelitian seluas 54 hektare, takjub melihat pengelolaan lahan yang hanya dikerjakan 5 orang petani dengan fasilitas mekanisasi pertanian dan teknologi agriculture 4.0 (pertanian dengan pemanfaatan teknologi untuk menghasilkan produk unggul, efisien dan berkelanjutan). . Karena itu yang harus kita lakukan adalah penyiapan dan percepatan adaptasi. Diharapkan kolaborasi pemerintah, swasta dan perguruan tinggi mampu mencetak sebanyak-banyaknya technopreneur dan sociopreneur dalam mendukung tranformasi tersebut.

A post shared by Prof. Nurdin Abdullah (@nurdin.abdullah) on

Gubernur meninjau satu demi satu kolam salmon milik Zyggi Pyka dan memperhatikan secara detail, termasuk sungai sumber airnya.

Menurut Nurdin Abdullah, semuanya bisa mereka lakukan, termasuk budi daya salmon, karena mereka didukung hasil kajian ilmiah.

“Semua yang mereka lakukan terukur dan mereka melakukan dengan sistem yang sudah standar. Keputusan mereka selalu berdasarkan hasil riset,” jelas Bupati Bantaeng periode 2008 – 2018 itu.

KANTOR BERITA ANTARA

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Festival Keraton Kesultanan Buton 2019, Kesenian Adat di Buton yang Penuh Pesona

Ruby Rose, Aktris Ini Cerita Perjuangannya Atasi Kesehatan Mental yang Dialaminya Sejak Kecil