in

Terapkan Segera! Begini Langkah Memulai Bisnis Startup Baru

CakapCakap – Bisnis startup kini menjadi idola baru di kalangan masyarakat, khususnya bagi para kaum milenial alias anak muda di Indonesia. Cakap People, tahu ga sih apa itu startup?

Ilustrasi Startup. Via Franck V. on Unsplash

Dilansir dari nextren.grid.id, startup adalah perusahaan yang belum lama berdiri serta masih dalam proses pengembangan dan juga penelitian guna memperoleh pasar yang sesuai, begitu kira-kira penjelasanya.

Cakap People, berdasarkan laman Strartup Ranking, Indonesia sendiri sudah masuk kedalam daftar lima besar negara di dunia yang mempunyai jumlah startup terbanyak loh. Pada awal 2018 saja, startup Indonesia tercatat sudah mencapai 1.705. jumlah tersebut menjadikan Indonesia menduduki posisi ke empat di bawah Inggris dengan 2.971, India sebanyak 4.713 startup dan Amerika Serikat sebanyak 28.794 startup.

Dari sekian banyak startup yang sudah ada, mayoritas para pendirinya berasal dari Generasi Y. Bagi kamu generasi Z maupun milenial yang tertarik untuk membangun bisnis rintisan lakukan tips memulai startup dibawah ini.

1. Mulai dengan Ide Sederhana

Mulai dari Ide Sederhana. Via rawpixel on Unsplash

Bagi Cakap People yang masih kesulitan untuk menemukan ide awal membangun startup, mulai sekarang coba untuk memikirkan ide sederhana dari permasalahan yang kamu jumpai sehari-hari. Usahakan, dalam memulai bisnis jangan terlalu terpaku dengan tren ya. Biasanya, bisnis yang sedang berkembang memiliki banyak peminat, alhasil kompetitor kamu pun menjadi tidak sedikit.

Memulai bisnis tentunya  memiliki tantangan yang cukup besar dan berbeda, maka itu kamu wajib mempunyai ide kreatif dengan ciri khas, agar bisnis kamu berbeda dengan startup lain yang sudah ada.

2. Tentukan Analisa Pasar dan Target Audience

Menentukan Analisa Pasar dan Target Audience. Via rawpixel on Unsplash

Salah satu hal penting dalam mencapai kesuksesan suatu bisnis adalah analisa pasar dan juga target audience. Kamu harus paham tentang kebutuhan yang belum bisa terpenuhi oleh bisnis lain atau kamu hadir sebagai bisnis yang bisa memberikan pelayanan lebih baik kepada konsumen.

Setelah Cakap People menentukan segmentasi target audience, kamu bisa melakukan analisa pasar. Analisa pasar mempunyai cakupan seperti analisa kompetitor serta siapa target yang akan disasar. Analisa pasar juga bisa dijadikan sebagai bahan untuk mengetahui perkembangan perusahaan lain yang mempunyai bisnis sama dan mengetahui bagaimana strateginya.

3. Bekerja Berdasarkan Timeline

Buat Timeline dan kerjakan. Via Kaleidico on Unsplash

Kesuksesan suatu bisnis tak bisa dilepaskan dari kedisiplinan yang dimiliki oleh pelakunya sendiri. Kedisiplinan dalam berbisnis dapat dimulai dengan menentukan apa saja yang akan dilakukan serta menyusun prioritas yang wajib dicapai dalam periode tertentu sebagai tolok ukur perkembangan bisnis.

4. Mengikuti Kelas dan Workshop Binis

Tak jarang, bagi para pemula yang hendak memulai bisnis dihantui oleh rasa takut. Rasa takut hadir karena berbagai faktor misalnya kurang memahami industri atau pasar, serta kurang percaya diri dalam memulai sebuah bisnis.

Bagi Cakap People yang masih memiliki rasa takut memulai bisnis,  kamu bisa mengikuti berbagai kelas bisnis maupun workshop seputar startup. Langkah ini akan membantu kamu mempelajari lebih dalam dan juga memperoleh inspirasi dari orang-orang yang sudah sukses mewujudkkan bisnisnya.

5. Bekerjasama dengan Institusi Perbankan

Sejatinya, memulai bisnis memerlukan gagasan dan strategi yang matang. Namun begitu, suatu bisnis tak akan berjalan seimbang bilamana tidak dibarengi dengan adanya situasi finansial yang memadai pula.

Masalah yang kerap muncul bagi para penggiat bisnis rintisan adalah sering lalai membuat prediksi yang akurat saat mengelola pengeluaran supaya keuntungan menjadi meningkat. Untuk mengatasi hal itu, kamu bisa melakukan kerjasama dengan instasi perbankan sebagai mitra sembari tetap fokus mewujudkan bisnis yang diharapkan.

Selain tips yang sudah disampaikan tadi, saat membangun startup kamu juga harus memperhatikan produktivitas serta efisiensi sumber daya manusia. Sebagai contoh, bila startup kamu hanya beranggotkan 5 orang, maka tim kamu tak begitu memerlukan akuntan dan bisa mempertimbangkan menggunakan accounting software.

Selain accounting software, penggunaan digital banking untuk keperluan finansial perusahaan dapat dipertimbangkan. Penggunaan digital banking sebuah perusahaan bisa menghemat waktu dan juga biaya, yang sepantasnya digunakan dalam membangun sebuah startup.

6. Efisiensi Biaya

Efisiensi Biaya. Via rawpixel on Unsplash

Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan bagi kamu yang sedang mengembangkan startup, salah satunya yaitu memprediksi pandapatan secara akurat dengan cara mengelola pengeluaran melalui efisiensi biaya.

Untuk melakukan efisiensi biaya salah satu yang bisa dilakukan yaitu penggunaan co-working space. Penggunaan co-working space akan membuat biaya menjadi efisien dibandingkan bila kamu menyewa suatu rungan kantor disuatu gedung perkantoran. Selain itu, menggunakan tempat kerja bersama-sama bermanfaat dalam hal membuka kesempatan untuk bertemu dengan pebisnis lain sebagai upaya perluasan jaringan ya Cakap People.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Sering Susah Tidur? Kenali Jenis-jenis Insomnia Berikut Ini

4 Makanan Ini Bisa Gantikan Nasi, Cocok untuk Diet!