Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Tren memiliki tato bagi kalangan selebritis tampaknya tak bisa dihindari. Tak terkecuali bagi aktor tampan Orlando Bloom. Ia juga tak mau ketinggalan untuk memiliki tato di bagian badannya. Tapi sayangnya, tato yang menempel di lengan kanannya ternyata mengalami sedikit kesalahan.
Orlando Bloom akhirnya menyadari bahwa tato barunya yang menggunakan Sandi Morse itu tidak benar — orang-orang di internet memberitahunya tentang hal itu.
Awal bulan ini, Bloom membagikan foto tato baru di lengannya, yang dimaksudkan untuk nama putranya “Flynn” yang ditulis dengan Sandi Morse.
Kesalahannya tidak besar (hanya kurang satu titik) tetapi cukup membuat aktor itu untuk mengubah tinta tatonya dan memposting ulang di Instagram-nya.
“Akhirnya, melakukannya dengan benar! Bagaimana kamu membuat kesalahan seperti itu?”, tulis Orlando Bloom di Instagram, melansir BBC News, Jumat, 21 Februari 2020.
Balazs Bercsenyi yang membuat tato untuk Bloom — mengoreksi karyanya dan menambahkan tato dengan nama anjing mantan aktor itu yaitu Sidi, yang dieja dengan benar.
“Kami menambahkan titik yang hilang dari Sandi Morse, dan melakukan hal yang kecil untuk mengenang Sidi, anjingnya,” tulis Balazs di Instagram.
“Kesimpulannya: jangan pernah percaya sepenuhnya apa yang ditemukan klien Anda di Pinterest.”
Orlando Bloom bukan satu-satunya bintang dengan kesalahan tato
Kesalahan huruf dan tinta tato yang berakhir di kulit itu tak hanya dialami oleh aktor Orlando Bloom saja, tetapi pernah juga dialami oleh bintang terkenal lainnya.
Tanyakan saja kepada Ariana Grande — tato yang ditulis dalam bahasa Jepang di tangannya pernah salah. Saat itu, ia menginginkan tato lirik dari hit ‘7 Ring’ miliknya dibuat dalam bahasa Jepang, tetapi mengalami kesalahan.
Harry Styles juga pernah punya tato lirik yang salah dari lagu band asal Australia, The Temper Trap, menempel di lengannya, dan itu ketahuan sendiri oleh band tersebut.
Dan Rihanna berakhir dengan tato bahasa Prancis yang membingungkan secara tata bahasa di lehernya — “rebelle fleur” — yang menurut sebagian orang bahwa kata-kata itu tidak ada artinya sama sekali, tetapi menurutnya itu masuk akal.
Comments
0 comments