in ,

Presiden Rusia Vladimir Putin Tidak Akan Disuntik Vaksin COVID-19 Buatan Negaranya Sendiri, Kenapa?

Vaksin Sputnik V Rusia hanyalah salah satu dari beberapa kandidat dalam perlombaan penemuan vaksin COVID-19 di seluruh dunia.

CakapCakapCakap People! Presiden Rusia, Vladimir Putin, tidak akan disuntik vaksin virus corona yang baru dikembangkan di negara itu, meskipun pejabat kesehatan menyatakan vaksin tersebut efektif lebih dari 90% efektif dan sudah diberikan kepada beberapa orang, demikian ditegaskan pihak Kremlin.

“Kami belum memulai vaksinasi secara luas dan kepala negara tidak dapat mengambil bagian dalam vaksinasi sebagai sukarelawan,” kata juru bicara Kremlin kepada Bloomberg.

“Tidak mungkin. Presiden tidak dapat menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat,” lanjutnya.

Vladimir Putin dikabarkan mengalami gejala penyakit Parkinson. [Foto: PA]

Terlepas dari kenyataan bahwa hanya beberapa jam setelah Pfizer mengumumkan hasil yang menjanjikan dari uji coba vaksin COVID-19 tahap akhir – yang menunjukkan inokulasi lebih dari 90% efektif- Rusia menyatakan vaksin Sputnik V yang mereka kembangkan juga memiliki tingkat efektivitas yang sama, tanpa memberikan hasil penelitian apa pun.

Pejabat kesehatan Rusia sejak saat itu mengatakan suntikan vaksin Sputnik terbukti 91,4% efektif dalam mencegah infeksi virus corona dalam tes awal, meskipun hasil akhirnya belum dipublikasikan.

Namun, berdasarkan laporan The Guardian, data sebelumnya menunjukkan bahwa vaksin itu lebih dari 95% efektif di antara sukarelawan yang disuntik. Hasilnya berasal dari uji coba 42 hari terhadap 19.000 relawan yang menerima dua dosis Sputnik dan 21 relawan yang mendapat satu dosis.

Meski Putin belum mencoba vaksin milik negaranya, pejabat tinggi Rusia lainnya, termasuk Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia, termasuk di antara mereka yang secara sukarela disuntik. Mereka dilaporkan dalam kondisi baik-baik saja.

“Ini adalah berita yang sangat positif tidak hanya untuk Rusia, tapi untuk seluruh dunia, untuk semua negara,” kata Dmitriev kepada The Guardian.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

Vaksin Sputnik V Rusia hanyalah salah satu dari beberapa kandidat dalam perlombaan penemuan vaksin COVID-19 di seluruh dunia.

Sejauh ini virus corona telah menginfeksi lebih dari 60 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan 1,4 juta orang.

Di Rusia sendiri sudah ada lebih dari 2 juta kasus.

Demikian seperti dilansir dari The New York Post, Selasa, 24 November 2020.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Stop Anggap Daun Ketapang Adalah Sampah, Dijual Bisa Laku Puluhan Ribu

Kapan Pandemi Berikutnya Bakal Terjadi? Simak Prediksi Bill Gates!