in ,

Presiden Jokowi Optimistis Indonesia Pulih dari COVID-19 Tahun 2021

Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia saat ini masih belum menunjukkan adanya perlambatan sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

CakapCakapCakap People! Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia saat ini masih belum menunjukkan adanya perlambatan sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Meski begitu, presiden Jokowi mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia bisa pulih dari pandemi virus COVID-19 pada 2021 mendatang. Karena itu, Jokowi meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah mitigasi, agar Indonesia dapat pulih dengan cepat pascapandemi ini.

View this post on Instagram

Saat ini pemerintah sedang bekerja dalam kondisi tekanan yang luar biasa. Untuk itu dibutuhkan sinergi yang kuat, kerja sama yang terjalin erat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Mulai dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten dan kota, sampai pemerintah desa, harus berjalan dalam satu visi, satu arah, satu kebijakan yang solid. Kalau ada masalah di lapangan, segera kita perbaiki, kita sempurnakan bersama-sama. Karena dalam situasi seperti ini, tidak ada satu pun negara di dunia, dari 213 negara, yang betul-betul siap. Saya meyakini dengan sinergi itu, berbagai dampak dari pandemi global ini, Insya Allah dapat segera kita atasi. Masyarakat rentan terdampak, tertangani dengan baik dan kita bisa melewati badai ini dengan selamat.

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

“Saya optimis tahun 2021 adalah tahun recovery, tahun pemulihan dan tahun rebound. Untuk itu, selain kecepatan dalam mengatasi COVID-19, kita juga perlu kecepatan untuk pulih, kecepatan untuk recovery,” kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Musrenbangnas 2020 di Istana Merdeka, Kamis, 30 April 2020, Republika Online melaporkan.

Jokowi mengatakan, negara yang akan menjadi pemenang setelah menghadapi pandemi COVID- 19, bukan hanya negara yang berhasil dengan cepat mengatasi wabah. Namun, juga negara yang dapat melakukan pemulihan secara cepat di berbagai sektor.

Di beberapa negara maju yang telah menyatakan pulih dari wabah corona justru mengalami gelombang kedua pandemi ini. Karena itu, Jokowi meminta agar disiapkan berbagai skenario mulai dari yang paling ringan, sedang, hingga berat.

“Dengan berbagai skenario itu kita siapkan langkah-langkah mitigasi, baik mitigasi dampak kesehatan, maupun mitigasi dampak ekonomi. Dan sekaligus juga menyiapkan langkah-langkah recovery, langkah-langkah pemulihan jika penyebaran COVID-19 ini sudah bisa kita kendalikan,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo memeriksa peralatan medis di ruang gawat darurat di Rumah Sakit Darurat Corona yang baru dibentuk untuk kasus COVID-19 di wisma atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin, 23 Maret 2020. [Foto: ANTARA / Pool / Hafidz Mubarak A]

Jokowi menyampaikan, perencanaan pembangunan di tahun depan juga harus menyesuaikan dengan perkembangan situasi yang dihadapi saat ini. 

Setelah adanya pandemi ini, pemerintah pun menyesuaikan target-target pembangunan dengan melakukan realokasi dan refocusing anggaran belanja ke tiga prioritas utama yakni bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin, dan juga pemberian stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha.

Seperti diketahui, hingga per Kamis, 30 April 2020, pemerintah kembali melaporkan adanya kenaikan jumlah kasus COVID-19 yang ada di Indonesia, dengan mencatat sebanyak total 1.522 pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh dari 10.118 orang yang terkonfirmasi positif. Sementara itu total 792 orang meninggal dunia akibat virus corona yang sampai saat ini belum ada obat dan vaksinnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Buat Resep Ayam Goreng Tepung dengan Saus Asam Manis, Yuk! Mudah dan Praktis, Loh!

Boeing Bakal Pangkas 12.000 Karyawan Akibat Terpukul Pandemi COVID-19