in ,

Presiden Ekuador Umumkan Keadaan Darurat 60 Hari atas Meningkatnya Kejahatan

“Di jalan-jalan Ekuador hanya ada satu musuh: perdagangan narkoba,” kata Lasso dalam siaran televisi.

CakapCakapCakap People! Presiden Ekuador Guillermo Lasso pada Senin, 18 Oktober 2021, malam, mengumumkan keadaan darurat di negara Andes itu sebagai bagian dari tindakan keras terhadap konsumsi dan perdagangan narkoba.

Lasso, seorang konservatif yang menjabat pada Mei 2021, mengatakan langkah itu merupakan tanggapan atas meningkatnya angka pembunuhan secara nasional dan kejahatan lain yang berkaitan dengan penyitaan narkotika, yang totalnya mencapai 147 ton sepanjang tahun ini, Reuters melaporkan.

Presiden Ekuador Guillermo Lasso berpidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-76 di markas besar PBB di New York, AS, 21 September 2021. [Foto: Mary Altaffer/Pool via REUTERS]

“Di jalan-jalan Ekuador hanya ada satu musuh: perdagangan narkoba,” kata Lasso dalam siaran televisi. “Ketika perdagangan narkoba tumbuh, begitu juga asasinasi dan pembunuhan, perampokan rumah, kendaraan, barang dan orang.”

“Pasukan militer dan polisi kita akan disiagakan di jalan-jalan,” katanya.

Keadaan darurat selama 60 hari akan memungkinkan militer untuk bergabung dalam operasi penyitaan narkoba dan senjata di sembilan dari 24 provinsi negara itu, termasuk Guayas, rumah bagi kota besar Guayaquil, kata Lasso. Patroli akan dilakukan selama 24 jam.

Di seluruh negeri, polisi akan meningkatkan patroli dan upaya pengendalian di tempat-tempat umum.

Lebih dari 70% kematian akibat kekerasan di provinsi Guayas “dalam beberapa hal” terkait dengan perdagangan narkoba, kata Lasso.

Seorang prajurit angkatan bersenjata memeriksa seorang warga setelah Presiden Ekuador Guillermo Lasso menyatakan keadaan darurat 60 hari atas meningkatnya kejahatan di Guayaquil, Ekuador, 19 Oktober 2021. [Foto: REUTERS/Maria Fernanda Landin]

Kematian akibat kekerasan juga meningkat di dalam penjara. Bulan lalu 119 orang tewas dalam kerusuhan di sebuah penjara di Guayaquil, yang ditudingkan oleh pemerintah sebagai penyebab bentrokan antar geng narkoba.

Lasso mengatakan dia akan mensponsori undang-undang untuk mendukung pasukan keamanan dalam upaya memerangi kejahatan dan membuat entitas untuk membela petugas yang dituntut karena “hanya melakukan tugas mereka.”

“Pemerintah ini akan mengampuni semua orang yang telah dihukum secara tidak adil karena melakukan pekerjaan mereka,” kata presiden, meminta hakim untuk “menjamin perdamaian dan ketertiban, bukan impunitas dan kejahatan.”

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Kasus Harian COVID-19 di Selandia Baru Turun, Beberapa Sekolah Dibuka Kembali

Rusia Laporkan Lebih dari 34.000 Kasus COVID-19 Dalam 24 Jam Terakhir