in ,

Menyayat Hati, Kemiskinan Jadi Jerat Hidup Pasangan Lansia di Konawe Utara Ini

CakapCakap – Cakap People, kisah seorang wanita dari Konawe Utara membuat hati terenyuh. Ia adalah Nuru, perempuan berusia 60 tahun yang dilarikan ke RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia berasal dari Desa Poni-Poniki dan sempat mengalami musibah yang membuat lengannya serta sebagian wajah harus diperban serta mendapatkan perawatan yang intensif.

Nuru tiba-tiba pingsan ketika hendak menanak nasi menggunakan kayu bakar. Ia tak tahu apa penyebabnya, namun penyakit epilepsi yang membuat tangan sebelah kanannya sulit digerakkan mendadak kambuh. Tidak ada orang yang menolong bahkan suaminya yang telah berusia lanjut sedang berkunjung ke tetangga.

Ilustrasi pasangan lansia. Gambar oleh Mabel Amber, still incognito… dari Pixabay

“Saya tiba-tiba saja jatuh, tidak tahu kenapa, begitu bangun saya sudah penuh dengan luka-luka, saya teriak panggil orang,” ujar Nuru.

Nuru juga nyaris tidak memiliki kerabat di sana. Saat di rumah sakitpun hanya ada beberapa tetangganya saja yang menemani. Suaminya yang telah lanjut usia juga tidak bisa menempuh perjalanan yang jauh.

Nuru, wanita lansia asal Konawe Utara via Liputan6.com

Meski tergolong sebagai kalangan tidak mampu, namun Nuru cukup mendapatkan perhatian. Sejumlah administrasi wanita tua ini juga telah diurus sehingga ia bisa mendapatkan rujukan ke rumah sakit.

“BPJS serta kartu keluarga telah ada kamu bantu uruskan. Mereka tidak memiliki BPJS, dan surat keterangan tidak mampu juga telah diurus. Kami berharap, pihak RSUD dapat meringankan beban keduanya,” ujar Sitti Riani Thayeb yang merupakan Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Utara.

Pasangan lansia ini tinggal di gubuk yang terbuat dari kayu dan beratap rumbia yang dibangunkan warga sekitar. Bahkan Nuru dan Tahir mengandalkan sambungan listrik dari tetangga untuk penerangan. Namun, kadang hanya menggunakan penerangan lampu minyak.

Selain itu, keduanya juga seringkali kehabisan makanan, Suaminya yang telah berumur hanya bekerja sebagai seorang pemungut kelapa, sedangkan Nuru sendiri adalah ibu rumah tangga. Upah suaminya didapat dari bagi hasil. Jika ia berhasil menjatuhkan 10 buah kelapa maka ia akan mendapatkan 5 di antaranya.

Tahir, suami dari Nuru via Liputan6.com

Hasil perolehan kelapa lantas dikupas dan dijemur lalu dijadikan kopra. Seiring dengan tubuh suaminya yang mulai bongkok, ia tak lagi mampu menahan banyak pohon kelapa seperti dulu. Jika kelaparan, mereka terkadang harus menggunakan tali atau kain untuk mengikat perut untuk mengganjal rasa lapar.

“Tetangga tidak setiap hari membawa makanan, suami juga tidak setiap hari dapat uang,” kata Nuru.

Melihat kisah pasangan renta ini, tentu hati kita akan sangat terenyuh bukan, Cakap People? Rupanya, di tengah kemudahan yang kita dapat dan nikmati saat ini, masih ada saudara-saudara lain yang masih butuh uluran tangan. Sehingga sudah sepantasnya bagi kita untuk selalu bersyukur dan berupaya memberikan bantuan bagi sesama yang membutuhkan.

Ternyata Ini Rahasia Langsing Para Model Victoria’s Secret, Mau Tahu?

Jutaan Warga Adat Terancam Gagal Mencoblos, Inilah Kisah Dayak Meratus Hadapi Pemilu Tanpa Mengenal Aksara