in ,

Menjaga Keagungan Al Quran “Raksasa” di Masjid Raya Makassar

CakapCakapMasjid Raya Makassar adalah salah satu masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan yang terletak di Jalan Masjid Raya, Makassar. Ini merupakan masjid kedua terbesar setelah Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar.

Sejarah Singkat Masjid Raya Makassar

Jejak pembangunan Masjid Raya ini dimulai pada tahun 1948 dan selesai pada 1949. Renovasi kemudian dilakukan dari tahun 1999 hingga tahun 2005. 

Masjid Raya Makassar ini dirancang pertama kalinya oleh arsitek Muhammad Soebardjo pasca memenangkan sayembara yang digelar panitia pembangunan masjid raya. Masjid ini dapat menampung hingga 10.000 jamaah.

Sekretaris Humas Masjid Raya Makassar, Ambo Sakka saat menjelaskan tentang Al Quran raksasa di Masjid Raya Makassar. (Foto: Muizzu Khaidir/CakapCakap)

Keagungan Al Quran “Raksasa” di Masjid Raya Makassar

Sekretaris Humas Masjid Raya Makassar, Ambo Sakka menceritakan ihwal awal keberadaan kitab suci Al Quran dengan ukuran besar atau raksasa di Masjid Raya, saat ditemui oleh Cakap Team di Masjid Raya Makassar, Jum’at, 24 Mei 2019.

Sejak peresmiannya pada tahun 2005 yang dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Masjid Raya Makassar memiliki sebuah Al Quran raksasa. Kini, Al Quran itu sudah 14 tahun ada di sana.

“Al Quran ini disebut akbar atau raksasa lantaran ukurannya yang berbeda dan lebih besar dari ukuran Al Quran lainnya,” ujar Ambo Sakka.

Dijelaskannya, Al Quran dengan ukuran raksasa ini merupakan sumbangan salah satu Pembina Masjid Raya, yaitu HM. Aksa Mahmud.

Al Quran dengan ukuran raksasa ini ditulis langsung oleh KH. Ahmad Faqih Muntaha, pendiri Pondok Pesantren Al-Asy’ariah, Wonosobo, Jawa Timur. Beliau juga merupakan anak dari seorang hafidz Al Quran dan penulis kaligrafi populer; KH.Muntaha Al-Hafidz. 

Ambo Sakka menceritakan bahwa salah satu tertib yang dilakukan oleh KH. Ahmad Faqih Muntaha saat menulis Al Quran ini adalah beliau selalu menjaga dirinya dengan wudhu, agar kesucian dan keagungan Al Quran ini terus terjaga.

Al Quran akbar ini terdiri dari 6666 ayat, 114 surah, dan 30 juz yang terangkum ke dalam 605 lembar. Huruf demi huruf Al Quran raksasa ini ditulis tangan dengan menggunakan campuran tinta cina dengan air teh kental. Campuran tinta ini digunakan agar tulisan lebih tahan lama dan awet meski kertas mulai usang nantinya.

“Tinta campuran dari tinta cina. Kata beliau agar tulisannya tahan lama meski kertas mulai usang nanti tapi tulisannya tetap awet. Tinta itu diracik sendiri oleh beliau,” dijelaskan oleh Ambo Sakka mengenai tinta yang digunakan dalam tulisan Al Quran raksasa ini.

Al Quran ini memiliki ukuran 1×1,5 meter dengan berat 584 kilogram. “Pengangkutan dari Pondok Pesantren di Jawa Timur menuju Makassar dilakukan lewat kapal laut. Kemudian Al Quran itu dinaikkan ke truk dari pelabuhan,” kata Ambo Sakka.

Awalnya, Al Quran raksasa ini tak hanya sekedar dipajang saja, tetapi terbuka dan dapat dipegang serta dibaca oleh para pengunjung atau jamaah masjid yang datang, lembar demi lembar. 

Inilah Al Quran Raksasa yang berukuran 1×1,5 meter di Masjid Raya Makassar. (Foto: Muizzu Khaidir/CakapCakap)

Kini, Al Quran itu harus dibingkai dalam sebuah kaca tertutup yang hanya bisa dilihat saja oleh jamaah. Penutupan dengan bingkai kaca itu dilakukan demi alasan agar Al Quran tersebut tidak rusak dan terus terjaga.

“Dulu, Al Quran ini ditampilkan dan dipajang setiap hari. Sekarang di bingkai kaca. Dikhawatirkan kotor dan sobek karena banyak tangan yang memegangnya. Dulu terbuka. Awal datang bisa dibaca dan dibuka,” kata Ambo Sakka menutup obrolan bersama Cakap Team.

Seperti diketahui, Al Quran ini bisa kamu lihat setiap hari, tak hanya sekedar di bulan suci Ramadhan saja.

Reporter: Muizzu Khaidir

Penulis : Siti Nurhajaiti Sunarto

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Ternyata Ini loh Olahraga yang Sesuai dengan Usia, Apa Saja?

Meksiko Lelang Mobil Lamborghini dan Aset Lainnya Untuk Membantu Orang Miskin