in ,

Menguak Peninggalan Sejarah di Bantaeng, Gua Batu Ejayya

CakapCakap – Bagi sebagian orang di Indonesia, sejarah dan juga kehidupan masa lampau memiliki daya tarik tersendiri untuk dipelajari. Apalagi di Indonesia sendiri, Cakap People tahu bahwa ada banyak sekali situs purbakala, obyek wisata bekas kerajaan atau masa kolonial, hingga banyaknya museum-museum yang menyimpan barang-barang masa lampau. Apakah Cakap People termasuk orang yang suka sekali dengan sejarah?

Jika berjalan-jalan ke Sulawesi Selatan, Bantaeng adalah salah satu daerah yang wajib untuk dikunjungi. Kita wajib setuju kalau wisata alam di Bantaeng termasuk wisata alam terbaik di Sulsel. Nah, selain wisata yang menyuguhkan keindahan alam, Bantaeng juga punya wisata sejarah, yaitu salah satunya Gua Batu Ejayya. Gua Batu Ejayya terletak di Kelurahan Bontojaya, Kecamatan Bissappu, Bataeng. Untuk mencapainya, kalian harus melewati perjalanan selama 45 menit, atau 16 kilometer dari pusat kota Bantaeng. Tidak perlu khawatir, karena untuk mengakses tempat ini, jalanan sudah cukup bagus untuk segala jenis kendaraan. Sesampainya disana, kalian akan mendapati pemandangan yang langka dan unik, yaitu Gua yang dikelilingi oleh bebatuan karst.

Gua Batu Ejayya
http://1.bp.blogspot.com/-L7xqxR7ZS-0/T9BmkK97qEI/AAAAAAAAAHM/Q2zREeiftkg/s1600/IMG2124A.jpg

Menurut cerita sejarah yang tersebar selama ini, Gua Batu Ejayya merupakan area rumah pertama pribumi Bantaeng. Benarkah demikian?

Gua Batu Ejayya yang berarti Gua Batu Merah ini dikelilingi oleh bebatuan berwarna merah. Disekitar Gua terdapat banyak pohon randu, yang kapasnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan kasur, mata pencaharian masyarkaat setempat. Gua ini diketahui terbentuk dari bantu kapur pada zaman plestosin. Pada zaman ini, es di kutub utara dan kutub selatan mencair, sehingga mengakibatkan air pasang beberapa meter hingga menutupi daratan. Ombak-ombak yang menghantam daratan akhirnya juga memukul batuan kapur hingga membentuk gua-gua.

Pelataran Depan Gua Batu Ejayya
https://picture.triptrus.com/image/2014/06/gua-batu-ejaya.jpeg

Ilmuwan Belanda, Van Stein Callonfols pada tahun 1937 melakukan penggalian arkeologi dan menemukan berbagai macam bukti sejarah. Mulai dari serpihan-serpiha batu jenis calsedon, hingga ujung-ujung anak panah. Hingga sekarang, Gua Batu Ejayya terkenal sebagai tempat keramat, sehingga masih ada masyarakat yang datang dari dalam dan luar daerah, membawa sesajen dan berdoa di dalam gua.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Hati-Hati! Gejala Ini Jadi Pertanda Kamu Sudah Olahraga Berlebihan

Ini Dia Jumlah Persentase Uang yang Harus Kamu Tabung Tiap Bulan