Mengapa Google Plus akan Ditutup pada April 2019?

CakapCakap – Kabarnya, Google akan menutup layanan jejaring sosialnya pada April 2019. Diketahui bahwa Google memiliki layanan jejaring sosial bernama Google Plus. Rencana penutupan ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan oleh Google untuk layanan Google Plus. Sebelumnya, Google pernah berencana menutup Google Plus pada Agustus 2018. Bukan tanpa alasan Google melakukan hal ini, karena pasalnya ditemukan bug yang sangat mencengangkan di jejaring sosial ini, yakni adanya kebocoran informasi pribadi penggunanya, bahkan mencapai 52,5 juta data penggunanya.

Data terbaru yang dilansir, jutaan pengguna Google Plus terdampak setelah adanya software update yang dilakukan pada 7 November 2018. Setelah proses pembaharuan ini, para pengembang aplikasi ini secara sadar telah mengakses jutaan data pengguna yang tersebar di seluruh dunia. Parahnya, mereka sudah mengakses data pribadi pengguna selama 6 hari setelah proses pembaharuan. Fakta yang lebih mencengangkan lagi, ternyata kebocoran data ini juga pernah terjadi di Google Plus sebelumnya, yakni ada 500 ribu data terekspose selama 3 tahun.

Dari pihak Google sendiri, mereka menyebutkan bahwa belum ditemukan adanya penyalahgunaan data yang bocor tersebut. Dalam proses perbaikannya sendiri, pihak pengembang aplikasi Google Plus dibawah arahan Google sudah melakukan proses perbaikan dan penambalan sejak Maret 2018. Tetapi Google akan tetap melakukan terminasi Google Plus, bahkan dalam kurun waktu yang dipercepat, yakni 90 hari saja. Google telah mulai memberitahu para pengguna Google Plus akan rencana penutupan layanan ini. Pemberitahuan yang dilakukan jauh-jauh hari ini dimaksudkan agar pengguna bisa memiliki waktu yang leluasa untuk bertransisi.

Dengan demikian, para pengguna Google Plus mungkin perlu memahami bahwa ada kemungkinan data pribadinya sudah diakses oleh orang lain sejak bug ditemukan. Apakah ini akan berdampak? Tentunya iya, karena data pribadi kalian akan digunakan untuk keperluan pihak tertentu, misal untuk target pemasaran, atau yang lebih parah adalah adanya kemungkinan tindakan kejahatan.

Tidak hanya Google Plus, Cakap People perlu waspada jika memberikan data pribadi ke dalam situs atau aplikasi yang mungkin tidak diketahui kejelasannya.