in ,

Media Pemerintah China Kutip Ahli Biologi Swiss yang Mengatakan AS Ikut Campur Penyelidikan COVID-19 WHO; Kedutaan Swiss Bilang Ahli Biologi Itu Tidak Ada

Kedutaan Swiss meminta media China dan netizen untuk menghapus posting media sosial yang mengutip Edwards.

CakapCakapCakap People! Media pemerintah China telah menghapus artikel mereka yang mengutip klaim ahli biologi Swiss bahwa Amerika Serikat (AS) ikut campur dalam penyelidikan virus corona Organisasi Kesehatan Dunia [WHO], setelah kedutaan Swiss di Beijing mengatakan bahwa ahli biologi itu kemungkinan tidak ada.

Laporan media China itu didasarkan pada posting Facebook dari akun yang ditautkan ke Wilson Edwards, yang menurut media China adalah seorang ahli biologi. Profil Edwards, yang sejak itu sudah dihapus, mengatakan ia dibesarkan dan tinggal di Bern, Swiss, menurut tangkapan layar yang dibagikan wartawan BBC Edward Lawrence di Twitter.

Institut Virologi Wuhan China. [Foto: Reuters]

Disebutkan bahwa Edwards memposting di Facebook pada bulan Juli bahwa AS telah memberikan “tekanan besar dan bahkan intimidasi” pada para peneliti yang menyelidiki asal-usul virus corona, menurut laporan The Guardian.

“Sumber-sumber WHO mengatakan kepada saya bahwa AS sangat terobsesi untuk menyerang China pada masalah penelusuran asal mula sehingga enggan membuka mata terhadap data dan temuan,” tulis Edwards di Facebook, seperti dilaporkan The Guardian.

Beberapa media pemerintah di China menerbitkan artikel yang mengutip komentar Edwards tersebut. ” AS berupaya membalikkan laporan, memanfaatkan WHO menjadi alat politik,” demikian bunyi headline People’s Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China. The Global Times, sebuah tabloid yang dikenal mencerminkan pendapat pejabat partai dari China, memuat berita dengan judul, “Pelacakan asal COVID-19: Klaim muncul ‘intimidasi’ dari AS.”

Pada hari Selasa, Kedutaan Besar Swiss di China men-tweet tentang keraguan mereka tentang keberadaan sosok nyata Wilson Edwards.

“Sedang mencari sosok Wilson Edwards, yang diduga ahli biologi, dikutip dalam pers dan media sosial di China selama beberapa hari terakhir. Jika sosok Anda benar ada, kami ingin bertemu dengan Anda!” tweet Kedutaan Besar Swiss di China.

Dalam tweet-nya, Kedutaan Besar Swiss di Beijing, China, mengatakan tidak memiliki catatan tentang warga negara Swiss bernama Wilson Edwards dan tidak ada bukti artikel akademis dalam biologi yang dikutip atas namanya. Dikatakan bahwa akun Facebook Edwards dibuat pada hari yang sama dengan posting tuduhan, dan akun Edwards hanya memiliki tiga teman Facebook.

Facebook tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider untuk mengomentari asal-usul dan keaslian akun Facebook Wilson Edwards.

Kedutaan Swiss meminta media China dan netizen untuk menghapus posting media sosial yang mengutip Edwards.

“Kedubes Swiss di China menerbitkan tweet ini untuk menarik perhatian pada fakta bahwa orang yang disebutkan bukan warga negara Swiss,” kata juru bicara kedutaan Swiss kepada Insider melalui email.

“Kedutaan memposting kata-kata tersebut setelah menjadi jelas bahwa pers dan jejaring sosial China melaporkan apa yang dipalsukan sebagai karya seorang ahli biologi Swiss.”

Pada hari Rabu, People’s Daily dan The Global Times menghapus artikel mereka. Kedutaan China di Swiss, The Global Times, dan People’s Daily tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider.

Dalam sebuah tweet pada hari Selasa, wartawan BBC Edward Lawrence mengatakan gambar profil Facebook Edwards adalah foto Perpustakaan Sains Radcliffe Universitas Oxford yang diambil dari blog perjalanan.

China telah mencegah teori dari negara lain bahwa virus corona mungkin berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan. China telah membantah klaim ini dan pada gilirannya mendorong teorinya sendiri tentang virus yang dimulai di tempat lain.

Sebuah laporan investigasi WHO pada Januari mengatakan “sangat tidak mungkin” virus itu berasal dari kebocoran laboratorium, tetapi perdebatan kembali menarik setelah laporan intelijen AS yang diperoleh The Wall Street Journal mengatakan staf di laboratorium Wuhan telah ditemukan jatuh sakit sebulan sebelum virus itu muncul. Pada bulan Mei 2021, Presiden Joe Biden memerintahkan intelijen AS untuk penyelidikan baru selama 90 hari tentang asal-usul virus, seperti dilaporkan Insider.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Korea Utara Akan Berlakukan Kerja Paksa Bagi Pelanggar Aturan COVID-19

Australia Beli Vaksin COVID-19 Pfizer dari Polandia Ditengah Infeksi yang Melonjak