in ,

Maskapai Ini Minta 27.000 Karyawannya Ambil Cuti Tanpa Gaji, Dampak Virus Corona

Pihaknya mengimbau semua karyawan untuk mengambil cuti tiga minggu tanpa gaji, mulai 1 Maret dan akhir Juni.

CakapCakapCakap People! Maskapai penerbangan Cathay Pacific meminta 27.000 karyawannya untuk mengambil cuti tiga minggu dalam beberapa bulan mendatang. Ini menjadi langkah terbaru yang diambil dalam serangkaian tindakan darurat yang dipaksakan oleh operator Hong Kong ini akibat wabah virus corona di China.

Dilansir dari CNN, Kamis, 6 Februari 2020, maskapai penerbangan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 5 Februari 2020, bahwa pihaknya mengimbau semua karyawan untuk mengambil cuti tiga minggu tanpa gaji, mulai 1 Maret hingga akhir Juni. Kebijakan ini ditempuh mengutip penurunan yang “signifikan” dalam permintaan untuk penerbangan yang disebabkan oleh virus corona.

View this post on Instagram

We can’t get enough of this spectacular painting by aviation artist Gerome Gardiner (@airlinerart), featuring our A350-1000 soaring above Hong Kong Island and Kowloon. 航空藝術家Gerome Gardiner 神乎其技的的飛機油畫,像真得令人想一看再看。今次,更畫出空中巴士A350-1000劃過港島和九龍上空的美景。 Credit: @airlinerart #FlyCathayA35K #FlyCleaner #FlyBetter #FlyFurther #cathaypacific

A post shared by Cathay Pacific (@cathaypacific) on

“Menjaga uang cash adalah kunci untuk melindungi bisnis kami,” kata maskapai itu. Mereka juga pernah mengambil langkah serupa saat krisis keuangan global dan pecahnya wabah SARS pada tahun 2003.

Cathay Pacific (CPCAY), yang juga memiliki maskapai berbiaya rendah, Cathay Dragon, mengumumkan pada Selasa, 4 Februari, bahwa pihaknya akan memangkas penerbangan ke daratan China sebesar 90% dan membuat pengurangan signifikan di tempat lain dalam jaringannya selama dua bulan ke depan. Jika digabungkan, jumlah penerbangan akan berkurang sebesar 30%.

Maskapai penerbangan utama telah mengalami berbulan-bulan kekacauan yang disebabkan oleh aksi protes massal di Hong Kong. Demonstrasi di bandara kota tahun lalu memaksa Cathay Pacific untuk membatalkan ratusan penerbangan, dan CEO-nya mengundurkan diri setelah maskapai itu terjebak dalam badai politik atas partisipasi karyawan dalam gerakan pro-demokrasi.

Permintaan untuk penerbangan ke Hong Kong masih rendah. Perusahaan juga mengatakan bahwa awal bulan ini, jumlah penumpang yang masuk ke kota telah terpangkas setengah pada bulan Desember 2019 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan maskapai itu mengakui bahwa tahun 2019 merupakan tahun yang “sangat menantang”.

Saham-saham Cathay Pacific sempat menguat pada hari Rabu, 5 Februari 2020 tetapi saham ini telah turun hampir 12% pada tahun 2020 ini. Saham telah kehilangan lebih dari seperempat dari nilainya sejak mencapai rekor tertinggi baru-baru ini pada bulan April 2019.

Maskapai global telah sangat terpukul oleh wabah virus corona, dan banyak maskapai menunda penerbangan ke China daratan.

British Airways (ICAGY), Air Asia, Delta (DAL), United (UAL), American (AAL), Air India, Lufthansa (DLAKF) dan Finnair adalah beberapa maskapai yang memangkas jumlah penerbangan tujuan ke China atau berhenti terbang ke negara tersebut sepenuhnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Penguin Ternyata Memiliki Pola Bicara yang Mirip Dengan Manusia

Ini Sebab Harga Cabai di Makassar Mencapai Rp 60 Ribu Per Kilogram