in ,

Marriot Hotel Tidak Menggunakan Botol Palstik untuk Perlengkapan Mandi, Kenapa?

Pada Juli 2018, Marriott mulai mengadopsi rencana menghapus penggunaan sedotan dan centong plastik dari seluruh hotel Marriott yang ada di berbagai negara.

CakapCakapCakap People! Jaringan hotel terbesar di dunia, Marriott International, pada Rabu, 28 Agustus 2019, mengumumkan akan membuang botol perlengkapan mandi plastik sekali pakai sebagai bagian dari rencana mengurangi dampak lingkungannya.

Marriott juga tidak akan beralih ke dispenser yang dapat diisi ulang dan dipasang di dinding, namun hotel itu akan beralih ke botol pompa yang lebih besar yang berisi sekitar 10-12 kali jumlah sampo, kondisioner, atau gel mandi.

Ilustrasi perlengkapan mandi di hotel. (Sumber foto)

Botol-botol perlengkapan mandi sekali pakai yang ada di jaringan hotel Marriott akan diambil oleh pegawai hotel ketika isinya tinggal sedikit dan dikirim tempat daur ulang.

“Para tamu meminta kami untuk melakukan sebuah langkah yang bisa membuat perubahan berarti bagi lingkungan tanpa mengorbankan kualitas layanan dan pengalaman para tamu hotel,” kata Arne Sorenson, Presiden dan CEO Marriott, dikutip dari Agence France Presse (AFP).

Marriott memperkirakan langkah yang mereka lakukan ini akan mencegah sekitar 500 juta botol kecil pergi ke tempat pembuangan sampah, pengurangan tahunan 30 persen dari penggunaan plastik kemudahan saat ini.

Langkah yang dilakukan Marriott ini merupakan perluasan kebijakan pertama yang diluncurkan pada Januari 2018. 

Pada Juli 2018, Marriott mulai mengadopsi rencana menghapus penggunaan sedotan dan centong plastik dari seluruh hotel Marriott yang ada di berbagai negara.

Plastik adalah benda yang proses penguraiannya membutuhkan waktu lebih dari 400 tahun. Gagasan untuk mengirim sampah-sampah plastik ke tempat daur ulang pun menjadi tantangan, khususnya sejak Cina berhenti mengimpor jutaan ton sampah plastik pada 2018.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam Science Advances memperkirakan bahwa dari total sampah plastik global yang dihasilkan pada tahun 2015, sekitar 6.300 juta metrik ton, hanya 79 persen berada di tempat pembuangan sampah atau lingkungan, 12 persen telah dibakar, dan hanya sembilan persen yang didaur ulang.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Gara-Gara Alasan Ini, Band Snow Patrol Batal Manggung di Jakarta

Superhero Muslim Pertama Bakal Hadir di MCU, Siapakah Dia?