in

Lawan Monopoli Pasar AS, Alibaba Kembangkan Chip Artificial Intelligence

CakapCakap – Selama ini teknologi artificial intelligence (AI) atau kercedasan buatan masih dikuasai Amerika Serikat. Cakap People tentu paham, karena AS memang lebih dulu mengembangkannya di beberapa tahun terakhir. Makanya, AS pun bisa memonopoli pasar yang membutuhkan teknologi ini untuk melengkapi berbagai perangkat teknologi canggih produksi negara-negara Eropa dan Asia. Cina sempat merasakan dampaknya ketika AS melakukan embargo ekonomi beberapa waktu lalu.

Untuk mengatasi masalah ketergantungan terhadap teknologi AI dari AS ini, makanya perusahaan raksasa e-commerce dari Cina, Alibaba pun akan mengembangkannya sendiri. Menurut laporan dari Merdeka.com, kemajuan pesat Alibaba pada algoritma dan data saat ini membuat mereka berada di posisi terbaik untuk memimpin terobosan teknologi pada area yang disruptif, seperti kuantum dan teknologi chip, termasuk mengembangkan chip AI untuk komputasi awan dan perangkat internet.

Ilustrasi seseorang tengah memanfaatkan kehebatan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
https://spacenews.com/wp-content/uploads/2018/05/38345426735_3e920880bb_k-879×485.jpg

“Pasar chip saat ini dikontrol oleh AS, dan apabila mereka tiba-tiba menghentikan penjualan, kamu paham apa yang akan terjadi. Itulah mengapa Cina, Jepang, dan negara mana pun membutuhkan teknologi inti,” ujar pendiri Alibaba Jack Ma beberapa waktu lalu. Mereka pun sudah menanamkan modal saham dalam beberapa perusahaan manufaktur chip, termasuk juga mengakuisisi perusahaan desain chip asal Cina, C-Sky awal 2018 ini, yang kini diberi nama Pingtouge Semiconductor Company.

Belakangan ini, Cina memang sangat jor-joran dalam mengembangkan teknologi AI. Bahkan, mereka menyiapkan anggaran besar-besaran untuk menyokong pertumbuhan teknologi ini. Salah satunya adalah Tianjin, kota pelabuhan di sebelah utara Cina, yang baru saja menganggarkan 100 miliar yuan atau sekitar 16 miliar dolar AS untuk mendukung pengembangan teknologi AI di kota itu, dilaporkan Detik.com, Mei 2018 lalu. Belum lagi, anggaran 10 miliar yuan untuk mengembangkan pabrik cerdas.

Selain itu, Pemerintah Tianjin juga berkomitmen memberikan dukungan finansial senilai maksimal 30 juta yuan (4,7 juta dolar AS) untuk institusi riset sains di tingkat nasional atau provinsi yang berbasis di kota tersebut. Keren ya, Cakap People! Semoga saja Pemerintah Indonesia juga bisa menirunya. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Yuk, Main Game Sekaligus Bisa Bantu Donasi Korban Gempa Lombok

Ingin Hilangkan Iklan pada Smartphone Xiaomi? Coba Cara Berikut Ini!