in ,

Koma Selama 15 Tahun, Pangeran Arab Saudi Ini Tiba-tiba Tunjukkan Keajaiban

Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud mengalami koma setelah insiden kecelakaan pada 2005 silam

CakapCakap – Cakap People, Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud dari Arab Saudi diketahui terbaring koma selama sekitar 15 tahun. Selama itu pula ia tidak pernah mampu berinteraksi bahkan hanya sekedar menggerakkan tangan.

Namun, beberapa waktu lalu sepertinya ia memberikan harapan untuk keluarganya. Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud menggerakkan tangannya menanggapi saat seseorang berbicara di samping tempat tidurnya.

Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud yang terbaring koma selama 15 tahun. Foto via grid.id

Sebuah video yang muncul di dunia maya menunjukkan interaksi Pangeran Al-Waleed.

“Halo, hai,” kata seorang perempuan kepada sang pangeran.

“Coba saya lihat, lebih tinggi, lebih tinggi!” katanya sambil berupaya agar Pangeran Al-Waleed mengangkat tangannya.

Seperti yang dilansir media Medcom dari The New Arab pada Kamis 22 Oktober 2020, Pangeran Al-Waleed terakhir kali menggerakan tangannya lima tahun lalu. Tepatnya pada tahun 2015 lalu. Untuk tetap bertahan hidup ia harus menggunakan ventilator sejak 2005 silam.

Pangeran Al-Waleed mengalami pendarahan otak pasca kecelakaan mobil ketika sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi militer.

Ayah Pangeran Al-Waleed adalah Pangeran Khalid bin Talal, ia merupakan salah satu miliuner di Arab Saudi. Ia merupakan saudara dari Pangeran Al-Waleed bin Talal Al Saud. Sang ayah menolak untuk menyerah pada keadaan putranya dan bersikeras memantau kondisinya.

Ia juga tak berhenti berharap bahwa suatu hari Pangeran yang dijuluki Sleeping Prince di media sosial tersebut akan bangun. Kisah Pangeran Al-Waleed bukanlah yang satu-satunya terjadi.

Pangeran Al-Waleed bin Khalid Al-Saud koma setelah mengalami insiden kecelakaan. Foto via medcom.id

Tahun lalu, seorang perempuan Uni Emirat Arab (UEA) terbangun setelah koma selama 27 tahun. Munira Abdulla mengalami koma setelah kecelakaan mobil pada 1991 silam. Insiden tersebut membuatnya mengalami cedera otak yang serius.

Saat itu ia bersama sang putra, Omar Webair yang masih berusia 4 tahun. “Ibu saya duduk dengan saya di kursi belakang. Ketika dia melihat kecelakaan itu datang, dia memeluk saya untuk melindungi saya dari tabrakan itu,” kata Webair yang saat diwawancara berusia 32 tahun.

Didampingi sang putra, Munira menjalani perawatan dan mendatangi satu rumah sakit ke rumah sakit berikutnya. “Saya tidak pernah menyerah padanya karena saya selalu merasa suatu hari dia akan bangun,” kata putranya Omar Webair. Hingga akhirnya doa Webair terkabul dan sang ibu bangun dari koma.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Remdesivir Disetujui Sebagai Obat COVID-19 Pertama dan Satu-satunya di AS

Lebih dari 300.000 Pasien COVID-19 Sembuh di Indonesia