Bob Young, pria pengangguran yang mendirikan Red Hat, hingga kemudian dibeli mahal oleh IBM. Via precisionhawk.com
in ,

Kisah Pengangguran yang Sukses Buat Perusahaan Bernilai Rp 509T

CakapCakap – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, IBM belum lama ini baru saja mengakuisisi sebuah perusahaan bernama Red Hat. Nilainya tidak tanggung-tanggung, mencapai 34 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp 509,4 triliun, yang menjadikan pembelian perusahaan teknologi terbesar sepanjang sejarah. Mungkin Cakap People juga sudah mendengar atau membaca informasi tentang proses akuisis perusahaan yang sebelumnya dimiliki Bob Young itu. Tapi, tahukah kamu siapa dia?

Bob Young, pria pengangguran yang mendirikan Red Hat, hingga kemudian dibeli mahal oleh IBM. Via precisionhawk.com

Ternyata, jauh sebelumnya Bob Young hanya seorang pengangguran, tepat pada tahun 1993, seperti dilansir Merdeka.com. Saat itu dia berusia 39 tahun, tengah berjuang di lemari jahit istrinya untuk membangun sebuah perusahaan, yang kini jadi perusahaan bernilai miliaran dolar AS itu. Bob yang merupakan lulusan pendidikan sejarah Universitas Toronto itu adalah pencetus Red Hat. Sebenarnya dia sempat punya bisnsis leasing komputer, tapi menjualnya hingga tak punya pekerjaan dan uang.

“Saya seorang pebisnis, begitulah pikiran saya terprogram. Saya bukan orang pintar atau pengambil risiko. Saya malah sebenarnya murid yang buruk,” ungkap Bob. Sayangnya, pria yang kini berusia 64 tahun itu mengundurkan diri dari posisi CEO Red Hat setelah perusahaannya membuka penawaran umum pada tahun 1999 silam. Dia juga keluar dari dewan perusahaan pada tahun 2005 lalu untuk meluncurkan Lulu.com, perusahaan penerbitan mandiri online, di mana saat ini dia menjadi CEO.

IBM mengakuisisi Red Hat dengan nilai 34 miliar dolar AS, yang menjadikannya akuisisi perusahaan teknologi termahal di dunia. Via arstechnica.com

Red Hat sendiri merupakan perusahaan open source Linux, seperti dimuat oleh laman Kompas.com. Akuisisi Red Hat oleh IBM, perusahaan yang dibangun sejak tahun 1911 silam ini sendiri pun tercatat sebagai akuisisi terbesar perusahaan dalam bidang perangkat lunak di dunia mengalahkan Microsoft. Sebelumnya Microsoft pernah mengakuisisi media sosial untuk para pekerja profesional, LinkedIn pada tahun 2016 lalu, dengan total valuasi senilai 26,2 miliar, atau setara dengan nilai Rp 398 triliun.

Kemudian, di bawahnya ada perusahaan media sosial Facebook yang mengakuisisi platform chatting populer, WhatsApp dengan sebesar 22 miliar dolar AA, atau sekitar Rp 334 triliun pada tahun 2014. Luar biasa kan, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Facebook Buat Perangkat Video Chat Bernama Portal, Ini Bentuknya!

Tanda Orang Pura-pura Kaya, Ternyata Hobi Pamer dan Lakukan 4 Hal Ini