in ,

Keren! Kisah Mahasiswa ITB Berhasil Raih Beasiswa dari Apple

CakapCakap – Setiap orang pasti memiliki impian dan cita-cita, yang tentunya akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa mewujudkan dan meraihnya. Cakap People tentunya juga seperti itu. Hal yang sama juga dilakukan oleh anak muda bernama Faza Fahleraz. Sejak SMA dia tidak pernah sekalipun melewatkan live streaming keynote WorldWide Developer Conference (WWDC) di Amerika Serikat, dan berharap suatu saat nanti bisa langsung hadir dalam konverensi developer seluruh dunia itu.

Faza Fahleraz, satu dari 7 anak Indonesia yang meraih beasiswa WWDC 2019 dari Apple. Via detik.com

Kini, dia berhasil mendapatkan kesempatan tersebut dengan hadir ke ajang WWDC 2019 melalui beasiswa dari Apple, setelah berjuang memenuhi tantangan dan bersaingan dengan banyak anak muda lainnya dari seluruh dunia. “Senang banget… Pengen ke WWDC sejak SMA. Sekarang ini bisa berkesempatan ke sana, dibayarin Apple lagi,” ungkap Faza bercerita seperti dimuat dalam laman Inet.Detik.com. Faza pun hadir di ajang tersebut pada 3-7 Juni 2019 di San Jose, California, AS.

Menurut Faza, Apple memang selalu menggelar program beasiswa WWDC setiap tahun. Tahun 2019 ini ada 7 orang dari Indonesia yang mendapatkannya. Untuk mendapatkannya memang tak mudah. Bayangkan, ribuan pelajar dan mahasiswa dari seluruh dunia mendaftar program ini, sedang Apple hanya menyediakan 350 kursi saja. “Tiap tahun ada challenge untuk yang mau daftar scholarship. Tahun ini kita disuruh bikin sesuatu yang disebut playground, bisa dibilang aplikasi kecil-kecilan. Kita harus nunjukin kemampuan programing dan kreativitas, menarik dan ada ceritanya,” kata Faza lagi.

Faza Fahleraz (paling kanan) bersama 2 mahasiswa ITB lainnya yang mendapat beasiswa WWDC 2019 dari Apple. Via detik.com

Tapi Apple hanya memberikan waktu 10 hari pada peserta untuk membuatnya. Belum lagi, mereka juga diwajibkan menulis esai profil, aktivitas dan motivasi diri. Meski begitu, Faza yang merupakan mahasiswa tingkat tiga jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pun berusaha menyelesaikan tantangan Apple dengan membuat sebuah game seperti permainan ‘Snake’ di ponsel Nokia jadul yang menceritakan proses belajar programing. Ternyata proyek Faza berhasil diterima.

Dia sendiri mengaku machine learning dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) menjadi fokus utamanya. “Kenapa tertarik AI dan machine learning? Selama kuliah fokusnya ke sana. Baca-baca artikel kayaknya keren banget. Saya merasa di masa depan AI dan machine learning menjadi sesuatu bagian yang sangat besar,” pungkas Faza. Keren ya, Cakap People!

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah Sederet Penyanyi Papan Atas yang Diajak Kolaborasi untuk Album Terbaru Ed Sheeran

Jerapah Resmi Masuk Daftar Spesies Hewan yang Terancam Punah