in

Kebahagiaan Istri Lebih Penting daripada Suami Untuk Pernikahan yang Bahagia

Istri bahagia, hidup bahagia.

CakapCakapCakap People! Sekitar 40 hingga 50 persen pasangan menikah di Amerika Serikat memutuskan untuk menyerah dan bercerai. Kita mungkin berpikir bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi pada kita, tetapi tidak cukup hanya percaya pada ide ini. Akan lebih baik jika saling menjaga komitmen, membangun hubungan bersama, dan tidak pernah menyerah untuk saling mencintai.

Melansir Bright Side, kami percaya bahwa pernikahan yang bahagia bisa bertahan di jalur selamanya dan sebuah studi berikut ini bisa  membantu kamu menghindari pertengkaran dan kesalahpahaman.

Semakin bahagia seorang istri dengan kebersamaan jangka panjang, semakin bahagia seorang suami dengan hidupnya. Caranya adalah dengan melibatkan psikologi wanita. Mereka (para istri) cenderung melakukan lebih banyak hal dan lebih memprioritaskan untuk pasangan mereka jika pernikahan berhasil dan ini memiliki efek positif pada kehidupan suami!

394 pasangan dianalisis dan, rata-rata, mereka menikah selama 39 tahun. Dan di sinilah beberapa hal menarik terjadi! Secara umum, mereka menilai kebahagiaan hidup mereka dengan nilai tinggi, yaitu memberikannya 5 dari 6 poin.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa peringkat suami tentang pernikahan lebih positif daripada istri mereka! Hanya istri bahagia yang membuat suami lebih bahagia!

Dan ada satu lagi temuan menarik! Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa istri menjadi kurang bahagia jika pasangannya sakit. Pada saat yang sama, tingkat kebahagiaan suami tidak berubah ketika istri mereka sakit. Penjelasannya sederhana!

Wanita itu selalu merawat pria jika dia sedang sakit. Dan ini bisa sangat membuat stres bagi istri. Tetapi jika istrinya sakit, suami bergantung pada putrinya —jika mereka punya—, maka suaminya tidak akan mengalami stres yang sama.

Profesor Paul Dolan juga mengklaim dalam bukunya, Happy Ever After: Escaping The Myth of the Perfect Life, bahwa pria lebih diuntungkan dalam pernikahan daripada wanita. Wanita yang sudah menikah hidup lebih sedikit di bawah tekanan pernikahan, sementara pria yang sudah menikah hidup lebih lama.

Ini membuktikan bahwa pasangan benar-benar dapat meningkatkan hubungan mereka jika mereka sama-sama memperhatikan kebutuhan satu sama lain selama sakit dan kesulitan lainnya. Kedua pasangan perlu menunjukkan perhatian dan cinta untuk hidup bahagia bersama.

Kesimpulan dari penelitian ini mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, tetapi sekarang ada konfirmasi resmi. Tingkat kebahagiaan seorang suami tidak memiliki dampak yang sama pada kualitas pernikahan, sedangkan bagi seorang istri, perasaan tidak bahagia bisa sangat merusak hubungan mereka.

Jadi, ada aturan sederhana yang kami sadari berlaku setelah melalui penelitian ini: Istri bahagia, hidup bahagia. Jika kamu ingin pernikahan kamu sukses dan bahagia secara umum, seorang istri perlu dibahagiakan. Ini memberinya motivasi sempurna untuk mengurus banyak hal.

Jika kamu tidak bahagia, beri tahu pasangan kamu dan bekerja sama untuk membuat perubahan menjadi lebih baik.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Audi e-Tron 50 Quattro, Mobil Listrik dari Audi dengan Harga Lebih Terjangkau

Kemerdekaan RI: Inilah Pohon Soekarno yang Menghijaukan Dataran Padang Arafah, Makkah