in ,

Kasus COVID-19 Global Capai 100 Juta, Hampir Setahun Setelah WHO Umumkan Status Darurat

Virus corona yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah melanda 191 negara di seluruh dunia.

CakapCakapCakap People! Ini di luar imajinasi siapapun bahwa dunia akan hidup di bawah bayang-bayang COVID-19 begitu lama saat virus corona baru ini melanda dunia sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Sekarang, hampir setahun setelah badan kesehatan dunia (WHO) mengumumkan status darurat pada akhir Januari 2020, kasus yang dikonfirmasi secara global telah melampaui angka 100 juta, menunjukkan bahwa satu dari 70 orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona.

Pandemi COVID-19 ini merupakan yang terbesar kedua selama seabad terakhir setelah flu Spanyol yang melanda dunia selama dua tahun.

Virus corona yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah melanda 191 negara di seluruh dunia.

Wisatawan di stasiun kereta di Yichang, China, sekitar 200 mil dari Wuhan. Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu, 25 Januari 2020, menandai musim perjalanan tersibuk di kawasan ini. [Foto: CHINATOPIX via Associated Press]

Pakar kesehatan masyarakat memperkirakan pandemi COVID-19 bisa berlangsung empat atau lima tahun.

Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin, 25 Januari 2021, bahwa kasus virus corona global akan mencapai 100 juta pada minggu ini.

“Ini harus memperkuat tekad kita untuk menyelamatkan nyawa,” katanya dalam tweet, seperti dilansir Global Times.

Hingga Rabu pagi (waktu Indonesia), 27 Januari 2021, kasus global telah melampaui 100 juta, dengan Amerika Serikat (AS), India, dan Brasil berada di puncak daftar, menurut data dari Johns Hopkins University. Korban tewas telah melebihi 2,14 juta, dengan AS mencatat tertinggi dengan 423.010 kematian.

Pada awal April 2020, sekitar dua bulan setelah WHO mengumumkan wabah COVID-19 sebagai keadaan darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di seluruh dunia mencapai satu juta. Banyak negara ketika itu masih belum sepenuhnya menyadari besarnya pandemi, meski WHO menyatakannya sebagai virus corona pertama yang mencapai level pandemi kurang dari sebulan sebelumnya.

Dan dua bulan kemudian, jumlah kasus di seluruh dunia telah melampaui 10 juta, dengan lebih dari 500.000 kematian pada akhir Juni 2020.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

Melihat kembali ke tahun 2020, yang oleh banyak orang disebut sebagai “tahun wabah”, beberapa orang bertanya mengapa negara-negara seperti AS, dengan sistem perawatan kesehatan paling canggih tetapi menderita jumlah kematian tertinggi, melebihi kematiannya pada Perang Dunia II, yang gagal untuk menahan penyebaran virus.

Meskipun WHO berulang kali menyerukan persatuan global dan memperingatkan bahwa yang terburuk ada di depan kita, kini dunia menyaksikan kasus COVID-19 global sudah mencapai angka 100 juta, menandai “tonggak” lain yang mendorong para pemimpin global, pejabat, pakar kesehatan masyarakat, dan warga biasa untuk merenungkan secara mendalam tentang kegagalan penting dalam pertempuran anti-epidemi global.

Meskipun dunia memiliki 100 juta orang yang terinfeksi virus, “vaksin memberi kita harapan,” kata kepala WHO pada Senin, sementara beberapa ahli memperkirakan bahwa akan ada titik balik pandemi melalui kombinasi tindakan pencegahan yang lebih ketat dan inokulasi massal.

Tahun 2020 telah berlalu, tetapi pertempuran anti-epidemi masih jauh dari selesai, meskipun vaksinasi COVID-19 massal telah dimulai di beberapa negara. Pertanyaan tentang distribusi yang adil masih membebani banyak orang.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Sudah Dimulai, Ini Beda Kebijakan PPKM Jawa-Bali Jilid I dan II

Lebih Banyak Jenazah Dimakamkan saat Indonesia Melampaui 1 Juta Kasus COVID-19