in ,

Kasus COVID-19 Dekati 400 Per Hari, Korea Selatan Pertimbangkan Pembatasan Ketat Secara Nasional

Otoritas kesehatan menyerukan tindakan yang lebih ketat sebelum ujian perguruan tinggi nasional digelar pada 3 Desember 2020 mendatang.

CakapCakapCakap People! Jumlah kasus virus corona baru di Korea Selatan mencapai hampir 400 pada Rabu, 25 November 2020, karena infeksi kluster sporadis di seluruh negeri. Hal ini mendorong otoritas kesehatan untuk mempertimbangkan memberlakukan pembatasan penyebaran virus yang lebih ketat secara nasional.

Kantor berita Yonhap mealporkan, Negara itu menambahkan 382 kasus baru dengan 363 merupakan infeksi lokal pada Rabu. Tambahan kasus tersebut meningkatkan total beban kasus menjadi 31.745, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Beban kasus harian di Korea Selatan telah bertahan di tiga digit sejak 8 November, dengan angka lebih dari 300 dari Rabu hingga Minggu sebelum turun ke 271 pada hari Senin karena kurangnya pengujian pada akhir pekan. Namun, kembali naik menjadi 349 kasus pada Selasa, 24 November 2020.

Seorang pejabat mengenakan alat pelindung diri di klinik darurat untuk penyakit coronavirus (COVID-19) di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 26 Agustus 2020. [Foto: REUTERS / Kim Hong-Ji]

Kasus virus baru diperkirakan akan melebihi 400 pada Kamis, 26 November 2020, karena 336 kasus yang dikonfirmasi telah dihitung di seluruh negeri pada Rabu pukul 18.00 sore waktu setempat, menurut otoritas kesehatan dan pemerintah daerah.

Angka itu naik 53 kasus dari waktu yang sama pada hari sebelumnya. Dari 336 kasus tersebut, Seoul menyumbang kasus lebih besar yaitu sebanyak 216, dan sisanya sebanyak 120 dilaporkan dari daerah lain.

Otoritas kesehatan menyerukan tindakan yang lebih ketat sebelum ujian perguruan tinggi nasional digelar pada 3 Desember 2020 mendatang saat mereka memperingatkan gelombang ketiga pandemi sedang berlangsung karena infeksi kluster dari pertemuan pribadi, fasilitas umum, rumah sakit dan militer.

Untuk mengekang lonjakan virus corona baru-baru ini, pihak berwenang menaikkan tingkat jarak sosial ke Level 2, tertinggi ketiga dalam sistem lima tingkat negara itu, di wilayah metropolitan Seoul yang menjadi pusat dari penyebaran virus corona.

Kota lain juga telah memberlakukan aturan jarak yang lebih ketat tergantung pada situasi virus mereka. Jarak Level 1,5 saat ini diterapkan di Provinsi Gangwon dan wilayah Jeolla barat daya negara itu.

Tetapi karena infeksi virus di negara itu tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, otoritas kesehatan mengatakan mereka dapat meninjau opsi untuk memberlakukan aturan jarak Level 2 secara nasional.

 

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Pengekangan level 2 dapat diberlakukan jika jumlah infeksi lokal harian di negara itu melebihi 300 selama seminggu.

Angka rata-rata harian infeksi rumah tangga mencapai 316,3 dalam periode satu minggu terakhir, dengan rata-rata 222 di antaranya berasal dari daerah ibu kota.

Di bawah Level 2, klub malam dan fasilitas hiburan berisiko tinggi lainnya harus menangguhkan bisnis. Sementara acara pernikahan dan pemakaman harus membatasi jumlah pengunjung maksimal 100 orang.

Kafe hanya dapat menawarkan layanan pengantaran dan restoran dilarang menyajikan makanan di tempat setelah jam 9 malam.

Bekerja sama dengan kementerian sains, otoritas kesehatan mengatakan mereka akan mengembangkan sistem log masuk berbasis panggilan telepon untuk lebih mendukung langkah-langkah jarak sosial.

Infeksi domestik telah berada pada tingkat tertinggi sejak akhir Agustus, wilayah Seoul memberikan kontribusi terbesar.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pasien COVID-19 yang Sembuh di Arab Saudi Meningkat saat Kasus-kasus Baru Mencapai Puncaknya

Menhan Filipina: Ketegangan Laut China Selatan Bisa Dihindari Jika Negara-negara ASEAN Bersatu, Di manakah ASEAN?