in ,

Jumlah Penduduk Indonesia saat Ini 270,2 Juta Jiwa; Bonus Demografi Mencapai Puncaknya pada 2021

“Jendela bonus demografi dibuka pada 2012 dan ditutup pada 2036, dengan puncaknya terjadi pada 2021,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Kamis, 21 Januari 2021.

CakapCakapCakap People! Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi tahun ini karena populasi usia kerja sekarang mencapai hampir 71 persen dari total populasi negara, dan angka kelahiran di Indonesia terus menurun, menurut data sensus terbaru yang diterbitkan pada hari Kamis, 21 Januari 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan hasil Sensus Penduduk 2020 yang berlangsung tahun lalu. Sensus ini dilakukan setiap 10 tahun sekali.

BPS mencatat data jumlah penduduk di Indonesia hingga September 2020 adalah  sebanyak 270,2 juta jiwa, 14 persen lebih tinggi dari jumlah penduduk pada tahun 2010 yang sebesar 237 juta orang. Data menunjukkan bahwa populasi Indonesia tumbuh dengan kecepatan 1,25 persen per tahun dalam dekade atau 10 tahun terakhir, melambat dari kecepatan 1,49 persen pada dekade sebelumnya.

Warga yang sebagian pegawai kantoran menyebrang jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat, 7 Agustus 2020.  [Foto: SP/Joanito De Saojoao]

Jumlah penduduk berusia antara 15 dan 64 tahun, kelompok usia kerja, adalah 191 juta, atau 70,7 persen dari total penduduk pada tahun 2020. Sebagai perbandingan, penduduk usia kerja hanya mencapai 53 persen dari total pada tahun 1971 dan sekitar dua pertiga dari total tahun 2010.

Namun, dengan tingkat kelahiran yang menurun, populasi usia kerja tidak mungkin bertambah besar dalam dekade berikutnya.

“Jendela bonus demografi dibuka pada 2012 dan ditutup pada 2036, dengan puncaknya terjadi pada 2021,” kata Kepala BPS Suhariyanto, Kamis, 21 Januari 2021.

“Kelompok usia muda terus mengalami penurunan, karena terjadi penurunan jumlah kelahiran,” ujarnya.

Data Sensus 2020 menunjukkan populasi berusia antara 0 hingga 14 tahun turun menjadi 63 juta dari 69 juta selama dekade terakhir. Di sisi lain, jumlah penduduk usia di atas 65 tahun meningkat menjadi 16 juta dari 12 juta pada periode yang sama.

Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia, sebuah kelompok pemikir yang mendukung program kependudukan pemerintah, mengatakan pandemi COVID-19 merupakan tantangan nyata bagi Indonesia untuk mendapatkan keuntungan dari bonus demografi, karena banyak orang kehilangan pekerjaan.

“Bonus demografi adalah potensi yang harus diubah menjadi bonus ekonomi dan kesehatan. Transformasi ini hanya dapat terjadi jika penduduk usia produktif benar-benar melakukan sesuatu yang produktif,” kata Sonny kepada Suara Pembaruan, seperti yang dilansir The Jakarta Globe.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto beserta jajaran saat menyampaikan konferensi pers nilai ekspor impor Indonesia per Februari 2018 di kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Maret 2018. [Foto: KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA]

Yusuf Rendy Manilet, seorang peneliti di lembaga think-tank Center of Reform on Economics (Core), memperingatkan bahwa bonus demografi akan menjadi beban demografis selama dua dekade mendatang jika negara gagal mencapai tingkat pendapatan yang berkelanjutan sebelum populasinya bertambah tua.

“Indonesia masih membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk mendukung perubahan struktur ekonomi,” kata Yusuf.

Banyak ekonom menyarankan Indonesia harus tumbuh setidaknya 7 persen setahun untuk meraup bonus demografi. Perekonomian US$ 1 triliun tumbuh dengan kecepatan sekitar 5 persen setahun sebelum pandemi. Tahun ini, pemerintah memperkirakan ekonomi tumbuh 4,5 hingga 5 persen, setelah menyusut sekitar 1,1 persen tahun lalu.

“Bonus demografi ini bisa sangat baik atau buruk, tergantung kebijakan pemerintah. Selain untuk meningkatkan bakat bangsa, kebijakan pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja juga akan sangat penting dalam mendukung perubahan demografi tersebut,” kata Yusuf.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Belasan Ribu Warga Israel Dinyatakan Positif COVID-19 Setelah Mendapat Suntikan Pertama Vaksin

Beijing Gelar Tes COVID-19 Massal saat China Perangi Wabah Terburuk Sejak Maret 2020