in ,

Jangan Duduk dan Berbaring Sepanjang Hari Selama WFH, Lakukan Aktifitas Fisik! Jika Tidak, Ini Akibatnya!

Kita menjadi lebih jarang pergi keluar, melewatkan gym, berjam-jam menggunakan Zoom, sehingga lebih banyak duduk dan minim aktivitas fisik sejak pandemi.

CakapCakapCakap People! Sebagian besar dari kita pernah mendengar bahwa terlalu banyak duduk tidak baik untuk kesehatan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa terlalu banyak duduk meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian, diabetes tipe 2, dan kanker. Sebuah studi tahun 2016 meninjau data dari lebih dari 1 juta pria dan wanita.

Disebutkan, mereka yang terlalu banyak duduk dan minim aktivitas fisik memiliki risiko kematian paling tinggi. Sebaliknya, mereka yang tidak sering duduk dan memiliki tingkat aktivitas fisik sedang atau tinggi, memiliki risiko kematian rendah.

Bagaimana dengan seseorang yang melakukan keduanya? Seseorang yang banyak duduk tetapi juga melakukan banyak aktivitas fisik? Temuan menunjukkan bahwa risiko kematian menurun selama aktivitas fisik meningkat, terlepas dari waktu duduk. Tetapi cara terbaik untuk hal ini adalah: tingkat aktivitas tinggi, tingkat perilaku tidak aktif yang rendah.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Work from home (WFH) selama pandemi yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan terakhir ini semakin berdampak pada berkurangnya aktifitas fisik yang kita lakukan daripada sebelumnya. Kondisi ini sangat megnkhawatirkan. Kita menjadi lebih jarang pergi keluar, melewatkan gym, berjam-jam menggunakan Zoom, sehingga lebih banyak duduk dan minim aktivitas fisik.

Berapa lama aktivitas fisik yang kita butuhkan?

Melansir Business Insider, Selasa, 15 September 2020, profesor kinesiologi dan profesor kedokteran Universitas Virginia, Arthur L Weltman menekankan bahwa aktivitas fisik itu penting meskipun work from home (WFH). Menurut dia, setidaknya luangkan waktu 60 hingga 75 menit sehari untuk aktivitas fisik kategori sedang, atau 30 hingga 40 menit untuk aktivitas berat.

Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka dan meningkatkan pengeluaran tenaga seperti energi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Aktivitas fisik mencakup banyak hal, bisa melakukan stretching di sela-sela WFH, melakukan pekerjaan rumah, berjalan di sekitar rumah, hingga olahraga yang bisa dilakukan dari rumah seperti body combat, hit cardio, yoga dan lainnya.

“Manfaat aktivitas fisik banyak sekali, termasuk menurunkan risiko kematian dari semua penyebab: penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, kanker, obesitas, hipertensi, dan osteoporosis. Kesehatan otak Anda akan lebih baik, mungkin cukup membantu menangkal depresi, kecemasan, demensia, dan Alzheimer. Dan kualitas tidurmu akan meningkat,” kata Weltman seperti dilansir dari Business Insider pada Selasa (15/9).

Tidur yang cukup

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Selain mengurangi duduk dan melakukan aktifitas fisik, hal yang tak kalah penting adalah mendapatkan tidur yang cukup untuk kesehatan kita.

Menurut Weltman, orang dewasa yang kurang tidur biasanya berdampak pada perilaku, perubahan emosi, pengambilan keputusan hingga pemecahan masalah.

Tidur yang buruk juga dapat memengaruhi sistem kekebalan pada orang-orang dari segala usia, yang menyebabkan kerentanan terhadap infeksi.

“Kurang tidur juga bisa menjadi faktor dalam bunuh diri, depresi, dan perilaku berisiko tinggi. Dan tidur yang buruk juga meningkatkan obesitas. Pada dasarnya, itu meningkatkan hormon kelaparan (ghrelin) dan menurunkan hormon kenyang (leptin). Ini membuat Anda cenderung makan berlebihan,” kata Weltman.

Pada orang dewasa, kekurangan tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit ginjal. Orang dewasa membutuhkan 7-8 jam per hari untuk tidur

Anak-anak juga menderita jika mereka kurang tidur. Kurang tidur memperlambat pelepasan hormon pertumbuhan. Remaja membutuhkan 8-10 jam tidur, dan anak-anak berusia 6-12 membutuhkan 9-12 jam.

Aktivitas fisik dan tidur yang nyenyak berjalan seiring. Aktivitas sedang hingga berat memungkinkan kamu tertidur lebih cepat dan tidur lebih nyenyak; itu mengurangi kantuk di siang hari dan penggunaan obat tidur.

So, Cakap People! Weltman menyarankan agar kita tidak melewatkan tidur yang cukup. Lakukanlah lebih banyak aktivitas fisik, termasuk olahraga. Kurangi duduk (dan berbaring). Jika kamu sedang melakukan pekerjaan dengan banyak duduk, bangkitlah dari tempat duduk setiap sekitar setengah jam sekali selama beberapa menit dan istirahatlah dengan berjalan kaki.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Indonesia Ingin Beli Vaksin COVID-19 dari AstraZeneca dan Moderna Untuk Pastikan Pasokan Memadai

Indonesia Telah Menambahkan Lebih dari 50.000 Kasus COVID-19 Selama 15 Hari Saja di Bulan September