in ,

Inilah Perkembangan 5 Kandidat Vaksin COVID-19, Siapa yang Lebih Maju Sejauh Ini?

Virus corona baru telah menjangkiti puluhan juta orang di seluruh dunia sejauh ini.

CakapCakapCakap People! Perlombaan global yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mendapatkan vaksin melawan virus corona baru telah mempercepat jadwal standar dari yang biasa dilakukan dan saat ini menghasilkan beberapa kandidat vaksin COVID-19 potensial yang sedang dalam proses.

Sejauh mana perkembangan beberapa vaksin COVID-19 yang menjadi kandidat di dunia sejauh ini? Berikut adalah sekilas tentang posisi beberapa kandidat vaksin tersebut, seperti dilansir IBTimes, Minggu, 6 September 2020.

Seorang relawan di Brasil menerima suntikan vaksin COVID-19. [Foto: AFP]

Sejumlah pesaing utama vaksin saat ini sudah mmencapai uji coba kemanjuran Fase 3 atau tahap akhir. Pada tahap ini, ribuan subjek manusia diberi vaksin untuk menguji keefektifannya versus plasebo. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membutuhkan vaksin yang memiliki tingkat kemanjuran setidaknya 50 persen untuk menilai vaksin tersebut sebagai kandidat layak dan aman digunakan.

Vaksin COVID-19 Moderna

Kandidat vaksin COVID-19 yang dikembangkan Moderna telah mencapai Fase 3. Vaksin Moderna menggunakan RNA kurir eksperimental untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan untuk melawan virus corona baru. Kandidat yang menjanjikan ini telah menerima total dana 2,5 miliar dolar AS dari pemerintah AS dan terbukti efektif pada monyet. Uji coba pada manusia awal juga menunjukkan hasil yang menjanjikan. Putaran terakhir uji coba ini akan mencakup 30.000 orang untuk terlibat dalam uji coba Fase 3.

Vaksin COVID-19 Pfizer

Kandidat lain berbasis messenger RNA sedang dalam pengerjaan dari kolaborasi global antara Pfizer di AS, BioNTech di Jerman, dan Fosun Pharma di China. Dua versi dari kandidat vaksin kelompok ini sedang menjalani pengujian Fase 2/3 campuran. Sementara keduanya berhasil menghasilkan antibodi SARS-CoV-2, dan satunya ditemukan memiliki efek samping negatif yang lebih sedikit. Pfizer mengatakan bahwa, jika disetujui, mereka berharap dapat memproduksi 1,3 miliar dosis vaksin pada akhir 2021.

Ilustrasi. [Foto: REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi

Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Kemitraan AstraZeneca dan Universitas Oxford telah menghasilkan kandidat vaksin yang saat ini sedang dalam uji coba Fase 2/3 campuran, berdasarkan adenovirus yang ditemukan pada simpanse. Dalam uji coba Fase 1/2 sebelumnya, kandidat vaksin ditemukan menghasilkan antibodi yang diperlukan tanpa efek samping yang besar. Uni Eropa telah mencapai kesepakatan dengan AstraZeneca untuk 400 juta dosis vaksin ini jika mendapat persetujuan.

Vaksin COVID-19 CanSino China

Secara kontroversial, baik Rusia maupun China telah menyetujui vaksin untuk penggunaan awal atau terbatas tanpa menunggu hasil Fase 3, yang membuat kecewa para pejabat kesehatan di seluruh dunia. Di China , kandidat vaksin COVID-19 dari CanSino Biologics disetujui untuk digunakan di militer setelah melihat hasil Fase 2 yang menjanjika. Vaksin COVID-19 yang dikembangkan CanSino dijadwalkan untuk uji coba Fase 3 di Pakistan dan Arab Saudi.

Vaksin COVID-19 Sputnik V Rusia

Di Rusia, nama kode kandidat vaksin “Sputnik V” telah disetujui pada pertengahan Agustus oleh pemerintah, dengan rencana untuk memulai produksi pada akhir tahun 2020. Menyusul protes yang meluas terhadap langkah ini, Rusia mengubah arah, menyebut persetujuan itu sebagai “sertifikat pendaftaran bersyarat” yang akan bergantung pada putaran uji coba Fase 3 yang diperluas.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Bagaimana Jateng Valley Dirancang Menjadi yang Terbesar di Asia Tenggara

Terbukti! Si Mother Monster Ini Langganan Aksesoris Sentuhan Desainer Indonesia