in

Inilah Alasan Mengapa Teknologi Jaringan 5G Ditolak Ribuan Orang di Swiss

Pada awal Juli, 334 stasiun antena untuk 5G beroperasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang kepada AFP.

CakapCakapCakap People! Ribuan orang melakukan aksi unjuk rasa di ibukota Swiss, Bern, Sabtu, 21 September 2019 atas peluncuran teknologi nirkabel 5G di seluruh negeri, yang mereka khawatirkan dapat merusak kesehatan masyarakat.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk, berkumpul di depan gedung parlemen Swiss, dalam upaya untuk menghentikan pembangunan antena yang lebih kompatibel 5G.

“Fakta bahwa begitu banyak orang ternyata hari ini adalah pertanda kuat terhadap pengenalan 5G yang tidak terkendali,” kata Tamlin Schibler Ulmann, Wakil Presiden Frequencia, kelompok yang mengorganisir aksi tersebut.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Kerajaan kecil Monako menjadi negara pertama di Eropa yang meresmikan jaringan telepon seluler 5G pada Juli 2019 berdasarkan teknologi dari perusahaan China Huawei, yang dipandang oleh AS sebagai risiko keamanan utama.

Tetapi para kritikus di Swiss berpendapat bahwa radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh sistem baru itu memiliki risiko kesehatan dan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya dari teknologi seluler.

Petisi online telah membantu membujuk beberapa kanton Swiss – di Jenewa, Vaud, Fribourg dan Neuchate untuk menunda pembangunan antena sebagai tindakan pencegahan.

Federasi Dokter Swiss (FMH) juga telah mengusulkan pendekatan yang hati-hati terhadap teknologi baru ini.

Penentang teknologi baru 5 G ini juga mencoba mengumpulkan 100.000 tanda tangan yang mereka butuhkan untuk memaksa referendum untuk memberlakukan moratorium teknologi sampai risiko-risikonya dapat dinilai dengan tepat.

Ilustrasi. Foto: Pixabay.

Pada bulan Februari, Swiss menghubungkan frekuensi 5G dengan tiga operator utama, Swisscom, Sunrise dan Salt, dan operator telah mendorong teknologi mutakhir dalam iklan televisi dan papan bilboard iklan.

Pada awal Juli, 334 stasiun antena untuk 5G beroperasi di seluruh negeri, kata pihak berwenang kepada AFP.

Ada beberapa studi tentang dampak kesehatan dari teknologi baru yang sedang berlangsung. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada AFP mengatakan bahwa mereka telah mulai “melakukan penilaian risiko hasil kesehatan dari paparan bidang frekuensi radio”.

Sekelompok pakar juga ditunjuk oleh pemerintah Swiss tahun lalu untuk menyelidiki risiko yang terlibat dengan memperkenalkan 5G, dan temuan mereka harus dipublikasikan pada akhir tahun.

THE JAKARTA POST

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Punya Masalah Berat Badan? Ini Olahraga yang Cocok untuk Penderita Obesitas!

Kabut Asap, Riau Tetapkan Status Darurat Pencemaran Udara Hingga 30 September 2019