in ,

Ini Kisah Buku Paling Berbahaya di Alam Semesta, Hanya Disentuh Saja dapat Meregang Nyawa

Dari 100 eksemplar yang pernah dibuat, buku itu hanya tersisa 4 buah saja hingga saat ini

CakapCakap – Apa Cakap People salah satu orang yang hobi membaca? Bukan rahasia lagi jika membaca memang sangat mengasyikkan. Terlebih jika kita bertemu dengan buku bacaan yang disukai. Namun sebaiknya jangan pernah membaca buku yang satu ini.

Sebab buku tersebut merupakan bacaan paling mematikan di dunia. Jangankan dibaca, hanya dengan menyentuh saja bisa membuat nyawa melayang. Lantas, buku apa yang dimaksud? Cari tahu jawabannya di ulasan berikut ini.

Buku Tentang Karya Arsitek Masa Lalu

Berisi tentang walpaper yang pernah digunakan masyarakat masa lalu. Gambar via 99percentinvisible.org

Buku tersebut berjudul “Shadows from the Walls of Death: Facts and Inference Prefacing a Book of Specimens of Arsenical Wall Papers”. Bacaan tersebut bukan tentang mantra sihir atau hal mistis lainnya. Melainkan sebuah buku yang bercerita tentang jenis arsitek di masa lampau.

Pengarang dari buku tersebut ialah Dr. Robert M. Kedzie, di mana di dalam bacaan itu berisi walpaper dinding yang sempat sering digunakan oleh masyarakat tahun 1874 silam. Tetapi karena terdapat walpaper itulah banyak orang yang meregang nyawa. Buku tersebut memiliki total 100 halaman, yang mana 87 halaman di antaranya dinyatakan berbahaya oleh peneliti.

Memiliki Kandungan Berbahaya

Walpaper yang digunakan mengandung racun arsenik. Gambar via 99percentinvisible.org

Lantas, mengapa buku tersebut dinyatakan berbahaya? Dr. Kedzie waktu itu tahu jika walpaper dinding yang sering digunakan oleh masyarakat mempunyai kandungan arsenik dan bisa memicu orang sakit hingga meninggal.

Maka dari itu, ia mencetak sebuah buku yang berisi katalog walpaper dinding dari arsenik guna dibuktikan pada masyarakat. Arsenik sendiri merupakan salah satu senyawa mematikan yang bisa meracuni tubuh.

Terlebih racun tersebut bisa menyebar melalui tangan yang menyentuh hingga udara. Alhasil sangat berbahaya jika berada dekat dengan aktivitas manusia.

Banyak Perpustakaan yang Melenyapkan Buku Tersebut

Kini hanya tersisa 4 dari 100 eksemplar. Gambar via nairaland.com

Desas-desus tentang buku yang mematikan itu bukan isapan jempol belaka. Oleh karenanya, beberapa perpustakaan yang dikirimi buku oleh Dr. Kedzie memilih guna membakarnya. Tindakan itu dilakukan untuk mencegah adanya orang yang secara sembarangan membuka buku tersebut lalu terkontaminasi racun arsenik.

Tapi ada juga yang menerima bukunya, namun wajib dibungkus memakai plastik pelindung khusus. Dari 100 eksemplar yang pernah dibuat Dr. Kedzie, kini hanya ada 4 saja yang masih tersisa.

Mereka yang hendak membaca buku tersebut wajib memakai APD lengkap seperti kaus tangan medis serta masker minimal. Buku itu juga dibungkus dengan plastik pelindung.

Sebenarnya buku tersebut dibuat dengan tujuan yang baik Cakap People, yakni untuk memperingatkan masyarakat pada bahaya yang mengintai tanpa disadari. Tapi buku itu juga bisa meregang nyawa apabila dibaca tanpa alat pelindung.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Regulator Setujui Impor Vaksin COVID-19 Pfizer, Korea Selatan Gelar Latihan Pengiriman Vaksin

Tempuh Jalur Hukum, Messi Seret 5 Orang di Ring 1 Barcelona ke Meja Hijau