in ,

Indonesia Laporkan Jumlah Kasus Harian COVID-19 Terendah dalam Lebih dari Satu Bulan

Indonesia masih memiliki 61.851 kasus virus yang aktif per Senin, 26 Oktober 2020.

CakapCakapCakap People! Tren kasus baru virus corona di Indonesia telah menurun dalam dua minggu terakhir, dengan 3.222 kasus baru pada hari Senin, 26 Oktober 2020, ini merupakan total kasus harian terendah sejak 14 September, sehingga total kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 392.934.

Namun, jumlah kasus harian biasanya lebih rendah dari yang tercatat pada hari Senin karena berkurangnya kapasitas laboratorium pada akhir pekan.

Negara ini juga melaporkan jumlah pasien COVID-19 yang sembuh atau dipulangkan lebih tinggi daripada kasus yang baru dikonfirmasi. Pada hari Senin, 26 Oktober, terdapat tambahan sebanyak 3.908 orang yang pulih, sehingga total menjadi 317.672.

Ilusrrasi virus corona. [Foto: CNN]

Jumlah kematian akibat COVID-19 bertambah 112 orang per Senin, sehingga total menjadi 13.411 atau 3,4 persen dari kasus yang dilaporkan.

Itu berarti negara terbesar di Asia Tenggara itu masih memiliki 61.851 kasus virus yang aktif per Senin, 26 Oktober 2020.

Jakarta mencatat 906 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 101.897, termasuk 2.177 kematian per Senin.

Rata-rata harian di Jakarta melambat menjadi 1.083 per hari dari 1.122 kasus per hari di bulan September. Jakarta adalah satu-satunya provinsi di negara ini yang melaporkan angka harian empat digit.

Jawa Timur memiliki jumlah kasus COVID-19 terbesar kedua, total sebanyak 51.217 pada hari Senin, dan jumlah kematian tertinggi 3.683. Seperti Jakarta, kasus baru juga mengalami pertumbuhan yang lebih lambat.

Namun virus terus menyebar dengan kecepatan lebih cepat di Jawa Barat dan Jawa Tengah, keduanya telah melampaui Jawa Timur sejak awal bulan.

Jawa Barat memiliki rata-rata 467 kasus per hari sejak 1 Oktober, dibandingkan dengan Jawa Timur 287 per hari. Provinsi terpadat di negara ini telah mencatat total 34.355 kasus sejak wabah dimulai, lebih dari sepertiganya terjadi selama bulan Oktober ini saja.

Kasus COVID-19 baru di Jawa Tengah telah tumbuh rata-rata 372 kasus per hari sejak awal bulan, sehingga totalnya menjadi 32.098. Dengan total 1.689 kematian, Jawa Tengah memiliki jumlah kematian terbesar ketiga setelah Jawa Timur dan Jakarta.

Ilustrasi. [Foto: Pixaby]

Tren Kontras

Pada kelompok kedua dari provinsi yang terkena dampak paling parah, empat provinsi bergerak ke arah yang benar untuk meratakan kurva, tetapi empat provinsi lainnya menambahkan laju infeksi baru.

Sulawesi Selatan menambahkan hanya 14 kasus baru pada hari Senin, 26 Oktober 2020, dengan total 17.950, sedangkan Kalimantan Selatan hanya mencatat dua kasus baru pada Senin, sehingga total menjadi 11.650 kasus.

Sumatera Utara dan Bali mampu mempertahankan rata-rata harian mereka dalam dua digit, dengan jumlah total kasus masing-masing 12.655 dan 11.455.

Di sisi lain, Sumatera Barat dan Riau memperpanjang lonjakan kasus baru yang dimulai sejak awal September.

Sumatera Barat telah memecahkan rekornya sendiri dalam jumlah harian empat kali dalam tiga minggu terakhir dan lebih dari dua kali lipat jumlah kasus COVID-19 menjadi 13.060 sejak awal bulan Oktober.

Riau telah melompati banyak provinsi ke peringkat enam – dengan total 13.752 kasus saat ini dan tidak ada tanda-tanda melambat. Telah terjadi rata-rata 236 kasus per hari sejak 1 Oktober, masih lebih tinggi dari rata-rata gabungan harian Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

Kalimantan Timur melaporkan rata-rata harian yang lebih tinggi dari bulan lalu, 176 berbanding 147, dan berada di peringkat ketujuh dengan total 13.225 kasus.

Banten, tepat di barat daya Jakarta, juga telah mencapai titik tertingginya setiap hari dua kali bulan ini, di mana rata-rata terjadi 126 kasus per hari. Provinsi ini menyusul Sumatera Selatan dan Papua menempati urutan ke-12 dengan total 8.914 kasus, melansir Jakarta Globe.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Topan Molave Paksa Puluhan Ribu Penduduk Filipina Mengungsi

Diingatkan Epidemiolog, Presiden Jokowi: Pemerintah Tidak Terburu-buru Melakukan Vaksinasi COVID-19 Secara Massal