in ,

IATA Dukung Penumpang dan Kru Pakai Masker di Pesawat Cegah Virus Corona

IATA juga akan membatasi pergerakan di dalam kabin selama penerbangan.

CakapCakapCakap People! The International Air Transport Association atau Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengatakan pada hari Selasa, 5 Mei 2020, bahwa pihaknya mendukung pemakaian masker untuk penumpang dan awak pesawat, sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona. 

IATA — Asosiasi yang mewakili sekitar 290 maskapai penerbangan yang terdiri dari 82% dari lalu lintas udara global ini —  mengatakan, penggunaan masker adalah bagian penting dari pendekatan untuk menjaga keamanan penumpang saat kembali melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat.

Ilustrasi kru pesawat mengenakan makser dan sarung tangan. [Foto: AFP]

“Keselamatan penumpang dan kru sangat penting. Industri penerbangan bekerja dengan pemerintah untuk memulai kembali terbang ketika ini dapat dilakukan dengan aman,” kata Direktur Jenderal IATA, Alexandre de Juniac dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu Agency, Kamis, 7 Mei 2020.

De Juniac mengatakan harus ada solusi yang memberikan kepercayaan diri kepada penumpang untuk tetap menggunakan moda transportasi penerbangan, dan menjaga agar biaya penerbangan tetap terjangkau. Selain itu, IATA juga meminta ada pemeriksaan suhu tubuh kepada penumpang, pekerja bandara, dan wisatawan.

“Bukti menunjukkan bahwa risiko penularan di pesawat terbang rendah. Dan kami akan mengambil tindakan seperti pemakaian masker oleh penumpang dan kru untuk perlindungan,” ujar De Juniac.

Ilustrasi suasana di dalam pesawat. [Foto: Unsplash]

Selain mendukung pemakaian masker, langkah-langkah lain yang diusulkan oleh IATA adalah pembersihan kabin dengan frekuensi yang lebih sering serta prosedur katering yang disederhanakan. IATA juga akan membatasi pergerakan di dalam kabin selama penerbangan.

IATA mengungkapkan, pada Maret 2020 lalu lintas penumpang global turun hampir 53 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah. 

Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang terkena dampak cukup besar akibat pembatasan dan karantina nasional atau lockdown yang diberlakukan di sejumlah negara akibat pandemi COVID-19.

Cakap People! Hingga Kamis, 7 Mei 2020, pukul 13.24 WIB, kasus virus corona (COVID-19) telah menginfeksi lebih dari 3,8 juta orang dan merenggut nyawa lebih dari 256.000 jiwa di seluruh dunia, menurut data yang dihimpun oleh Worldometers.

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO Peringatkan Risiko Pencabutan Pemberlakuan Lockdown yang Terburu-buru

Hasil Riset, Ternyata Pria Lebih Rentan Terserang Virus Covid-19, Mengapa?