in

Haters Muncul Akibat Tekanan Ekonomi, kok Bisa?

CakapCakap – Di era millenial seperti saat ini pasti Cakap People tak asing lagi dengan istilah haters bukan? Lantas, sebenarnya apa haters itu? Kehadiran haters kini seolah menjamur, bahkan layaknya bakteri yang sangat sulit untuk dimusnahkan. Ia kian hadir dan menyebarkan kebencian di mana-mana.

Jika kamu tak cermat dalam menyikapi haters, maka bisa-bisa kamu pun ikut terpengaruh dengan segala ucapannya. Haters umumnya muncul lantaran membenci suatu karakter, bisa dari selebriti hingga politikus. Lantas, apa yang sebenarnya membuat haters ini bisa beranak-pinak seperti sekarang ini? Berikut fakta-fakta yang perlu kamu ketahui, salah satunya akibat himpitan ekonomi!

1. Tidak eksis di dunia nyata

Haters seolah menggunakan topeng di dunia online via Redaksiindonesia.com

Perlu kamu ketahui, jika belum tentu si haters ini juga akan sama eksisnya bila di dunia nyata. Mungkin ketika di dunia online, ia bisa saja tampak sadis dan gemar melontarkan kata-kata yang kurang pantas. Namun, saat ia berada di dunia nyata maka ia malah akan menutupi identitasnya. Sebab  di dunia online seseorang bisa bebas mengekspresikan dirinya. Baik dengan kata-kata yang bernada kasar, mencaci hingga menghujat seseorang.

2. Pengaruh ekonomi

Adanya desakan di sektor ekonomi via Zetizen.com

Pasti kamu setuju bukan jika demi perekonomian, seseorang mungkin saja untuk melakukan sesuatu? Tak terkecuali jika ia harus menjadi seorang haters. Hal tersebut dituturkan oleh seorang Psikolog bernama Prof Dr Hamdi Muluk pada pihak Liputan6. Ia menjelaskan jika haters muncul bukan hanya karena kebenciannya pada karakter tertentu. Melainkan ada juga faktor lain yang dapat menjadi pemicunya.  Bahkan, bisa saja awalnya ia bukan haters. Namun, akibat mengikuti kelompok tertentu ia pun menjadi seorang haters. Ikutnya ia dalam kelompok tersebut tentu bukan tanpa alasan. Bisa saja si haters ini diiming-imingi oleh janji-janji perihal ekonomi.

Hal terburuk yang mungkin bisa terjadi adalah jika awalnya ia tak memiliki rasa benci tersebut, kemudian malah dipupuk dengan subur. Sehingga bila awalnya kadar benci tersebut tak ada, kini malah menjamur sampai ke ubun-ubun.

3. Faktor lain

Tumbuh menjadi koloni via Wealthyfools.com

Namun, seiring dengan berjalannya waktu haters malah semakin tumbuh dengan sangat cepat. Bahkan, mereka dapat membentuk suatu koloni yang seolah sulit untuk dipecahkan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan suatu hal yang terbentuk atas dasar kebencian lebih mudah dan kuat guna bersatu, walau tanpa ada agenda tatap muka via nyata.

Alhasil, mereka melakukan perjumpaan melalui online di media sosial. Meskipun mereka ini tak menggunakan nama asli, namun mereka tetap bisa menjadi ‘duet maut’ untuk melontarkan kata-kata yang sadis pada karakter yang sama-sama mereka benci. Tak hanya membenci, haters bahkan dapat menyebarkan berita yang tak benar atau lebih dikenal dengan istlah hoax.

Lantas, bagaimana Cakap People harus menyikapi haters? Akan lebih baik jika kamu tak menghiraukannya. Sebab, jika ia dihiraukan malah akan semakin senang dan aktif ia mencibir kamu. Apabila ia mencoba menyebarkan berita palsu atau hoax maka kamu dapat melaporkannya pada platform media sosial yang bersangkutan.

Comments

2 Pings & Trackbacks

  1. Pingback:

  2. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Keren! Pengamen di London Terima Sumbangan Non Tunai

Pernah Jadi Artis, 5 Selebritis Ini Kini Sukses Sebagai Politisi