in ,

Guru Besar Unair Tutup Usia Akibat Paparan Covid-19

Boediwarsono dirawat sejak 25 Agustus lalu namun keadaannya semakin memburuk

CakapCakap – Cakap People, berita duka datang dari Universitas Airlangga (Unair ) Surabaya. Guru Besar Guru Besar Unair, Boediwarsono, dilaporkan meninggal dunia karena terpapar virus Covid-19.

Dokter Brahmana  yang menjabat sebagai ketua IDI Surabaya mengatakan, Boediwarsono meninggal pada usia 75 tahun. Selain Covid-19, beliau juga disebutkan memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

“Positif Covid-19, iya ada komorbid. Usia 75 tahun,” kata Brahmana, Minggu (6/9)

Masih dalam keterangan Brahmana, Boediwarsono dirawat sejak 25 Agustus lalu. Awalnya, ia ditempatkan dalam ruang isolasi biasa. Namun karena kondisi kesehatanya semakin memburuk maka Boediwarsono akhirnya menempati ruang ICU.

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Foto via tirto.id

“Dirawat di RS Darmo Surabaya, sejak 25 Agustus, dua minggu jalan. Tadinya masuk di ruang isolasi biasa kemudian karena memburuk akhirnya di ICU, dengan ventilator,” katanya.

Sebelum meninggal, Boediwarsono yang merangkap sebagai dokter spesialis penyakit dalam ini sebenanrya tak langsung menangani pasien Covid-19. Ia hanya berpraktik di RS Darmo serta beberapa tempat lainnya.

Brahmana mengatakan seluruh dokter memiliki risiko tinggi terhadap penularan corona. Meskipun tak secara langsung menangani pasien Covid-19, para tenaga media ini bisa tertular di mana saja.

“Beliau masih praktik aktif sebagai dokter penyakit dalam, salah satunya di RS Darmo. Tapi tidak langsung bertugas di ruang isolasi Covid-19. Tapi namanya dokter semua paparan bisa dapat dari mana saja, tidak melulu di ruang isolasi,” ujarnya.

Melansir dari CNN Indonesia, semasa hidup, Boediwarsono memiliki dedikasi tinggi terhadap pekerjaannya. Di usianya yang sudah tak lagi muda, mendiang tetap konsisten dan semangat mencetak ribuan murid di seluruh Indonesia.

Ilustrasi gambar via cnnindonesia.com

“Beliau Guru Besar yang sangat luar biasa, beliau sangat telaten kalau ngajar murid-muridnya, beliau mudah memberikan pemahaman ke murid-muridnya, beliau itu dokter yang sangat luar biasa, sudah menelurkan muridnya di seluruh Indonesia,” katanya.

Cakap People, atas gugurnya Boediwarsono, IDI Surabaya menyampaikan duka mendalam. Brahmana berharap kejadian ini merupakan yang terakhir. Ia berharap agar tidak ada lagi dokter yang menjadi korban dari ganasnya virus Covid-19.

“IDI Surabaya kembali kehilangan salah satu dokter terbaik, mudah-mudahan yang terakhir, tidak ada lagi korban dokter yang sampai meninggal,” ujarnya

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah Desa Kutuh di Kuta Selatan, Pedesaan Terkaya di Indonesia

Studi: Es Laut Bering di Samudra Pasifik Utara Capai Level Terendah Selama 5.500 Tahun Terakhir