in

Gerhana Matahari Cincin 26 Desember Bsia Disaksikan di Lokasi Ini!

Peristiwa ini tidak bisa disaksikan dengan mata telanjang karena bisa merusak mata.

CakapCakapCakap People! Fenomena langit yang bisa disaksikan di Indonesia dalam waktu dekat ini adalah Gerhana Matahari Cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019. Peneliti LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) memperingatkan bahwa peristiwa ini tidak bisa disaksikan dengan mata telanjang karena bisa merusak mata.

Usai mengikuti peristiwa astronomi langka Transit Merkurius pada Senin malam, 11 November 2019, LAPAN menyiapkan kegiatan pengamatan gerhana matahari cincin bersama pada 26 Desember 2019.

View this post on Instagram

Hari ini tepat 2 tahun, 6 bulan, 4 hari lagi menuju peristiwa gerhana Matahari cincin di Indonesia. Masih lama? Justru inilah saat yang bagus untuk mempersiapkan diri, misalnya menabung, untuk tur ke titik "great eclipse"! Titik pusatnya atau great eclipse dari gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini adalah di lintang 01°00' 42,28" LU; bujur 102°15' 32,09" BT. Koordinat tersebut berada di provinsi Riau, tepatnya di seberang desa Lalang, kecamatan Sungai Apit, kabupaten Siak, provinsi Riau. Great eclipse tersebut terjadi pada pukul 12:17:42 WIB. Pada peta gerhana di atas (silakan geser foto), wilayah yang dilalui garis merah adalah yang berkesempatan melihat gerhana cincin, sementara yang diarsir biru hanya kebagian gerhana Matahari parsial. Informasi lengkap bisa dibaca di InfoAstronomy.org/gerhana2019 #gerhanamataharicincin #annularsolareclipse #gerhana2019 #riau #infoastronomy

A post shared by InfoAstronomy.org (@infoastronomy) on

“Betul, 26 Desember nanti, Pusat Sains Antariksa LAPAN akan kirimkan setidaknya dua tim,” kata Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto di Jakarta, Selasa 12 November 2019, seperti dikutip dari Kantor Berita ANTARA.

Rhorom mengatakan satu tim rencananya akan melakukan pengamatan gerhana matahari cincin bersama masyarakat di Siak, Riau, sedangkan tim lainnya akan berada di Singkawang, Kalimantan Barat.

“Keduanya lebih banyak fokus pada edukasi masyarakat dan pengamatan bersama,” ujar Rhorom.

Selain itu, ada tim LAPAN yang akan melakukan penelitian respon ionosfer saat gerhana matahari cincin tersebut terjadi. Radar Atmosfer Ekuator yang ada di Agam, Sumatera Barat, akan dimanfaatkan untuk penelitian tersebut.

“Di lokasi itu memang tidak tampak gerhana matahari cincin, tapi respon ionosfer diperkirakan cukup signifikan,” ujar Rhorom.

Lokasi

Tidak semua wilayah di Indonesia dilintasi gerhana matahari cincin. Kota-kota di Sumatera Utara dan Riau yang akan dilintasi gerhana itu antara lain Siak, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Pinang.

Gerhana matahari cincin juga akan melewati daerah-daerah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara seperti Singkawang, Pemangkat, Sambas, Entikong, Tanjung Selor, dan Derawan.

Puncak gerhana matahari cincin akan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, sedangkan di Wilayah Indonesia Tengah (WITA) akan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. Hanya 93-94 persen bagian Matahari yang tertutup Bulan, sehingga cahaya berpendar dari piringan Matahari akan terlihat menyerupai cincin.

Berbeda dengan puncak gerhana matahari total yang dapat dilihat dengan mata telanjang, maka proses hingga puncak gerhana matahari cincin tidak dapat disaksikan dengan mata telanjang karena dapat merusak mata.

Karenanya, masyarakat dilarang menyaksikan gerhana matahari cincin tersebut secara langsung tanpa kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Indomie Urutan Pertama dalam Daftar 31 Mi Ramen Paling Berpengaruh Versi L.A. Times

Joker Disebut Sebagai Film Komik Paling Menguntungkan Sepanjang Masa