Gereja dan Masjid di Malang yang Bersebelahan Ini Tetap Harmonis Selama Idul Adha

CakapCakap – Cakap People! Gereja Kayutangan Hati Kudus Yesus (HKY) di Malang, Jawa Timur, akan menangguhkan misa paginya pada hari Minggu untuk menjaga agar jalan dan area sekitar tetap bersih bagi umat Islam yang ingin melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Jami Malang, yang terletak di sebelah gereja.

Melansir The Jakarta Post, Sabtu, 10 Agustus 2019, Kepala gereja HKY Aberto Djono Moi mengatakan Idul Adha yang jatuh pada hari Minggu telah beberapa kali terjadi sebelumnya dan kegiatan di masjid bersamaan dengan misa pagi di gereja HKY, yang dimulai pukul 5.30 pagi.

“Kami selalu berkomunikasi satu sama lain. Kami senang bisa membantu menjaga perdamaian agama di Malang, ”kata Aberto, Jumat.

Sementara itu, gereja Protestan Immanuel Malang, yang juga terletak di sebelah masjid, tidak akan mengubah jadwal misa pagi hari karena dilakukan pada pukul 8 pagi, setelah shalat Idul Adha selesai.

“Namun demikian, kami akan [menunggu sampai] sholat Idul Adha berakhir [untuk mengadakan Misa pagi] untuk menghormati teman-teman Muslim kami,” kata imam Ricard Sucahyono dari gereja Immanuel Malang pada hari Jumat.

Dia menambahkan bahwa gereja mengadakan Misa dua kali pada hari Minggu, pukul 8 pagi dan 4 sore.

“Kita semua terbiasa bekerja sama satu sama lain ketika ada kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak orang. Kadang-kadang, kami juga menggunakan tempat parkir masjid untuk acara-acara tertentu, ”kata Ricard, menambahkan bahwa kedua gereja dan masjid telah mempertahankan hubungan yang harmonis sejak dibangun sekitar 100 tahun yang lalu.

Pengurus Masjid Jami Malang Abdul Aziz mengatakan ia dan rekan kerjanya memastikan untuk memberi tahu rekan-rekan mereka di gereja Immanuel Malang dan HKY tentang rencana masjid untuk melaksanakan sholat Idul Adha.

“Sholat Idul Adha akan dilakukan pada pukul 6 pagi, 30 menit lebih cepat dari Sholat Idul Fitri,” katanya.

Abdul mengatakan setidaknya 55.000 orang akan mengikuti sholat Idul Adha di masjid.

“Kami selalu memberi tahu para jamaah untuk mengisi area masjid terlebih dahulu untuk mencegah mereka memadati area gereja. Kami tidak ingin mereka mengganggu orang lain yang berdoa di gereja, “katanya.