in ,

Diserang Drone Hingga Terbakar, Berikut Fakta Penting Pabrik Minyak Saudi Aramco

Serangan drone menyebabkan pasokan minyak global hilang sebesar 5%

CakapCakap – Cakap People, serangan drone telah mengganggu dua fasilitas minyak utama yang dijalankan oleh perusahaan milik negara Saudi termasuk juga fasilitas pemrosesan minyak bumi terbesar di dunia. Serangan tersebut mengakibatkan hilangnya 5 persen dari pasokan minyak global.

Dan berikut ini adalah beberapa fakta mengenai perusahaan minyak Saudi Aramco.

Saudi Aramco via moneycontrol.com

Penyulingan Minyak

Perusahaan ini memiliki operasi penyulingan minyak yang ada di seluruh dunia. Di tahun 2017, Aramco sendiri mengumumkan rencana investasi 10 Miliar Dollar dalam operasinya di negara Amerika selama 5 tahun.

Bukan hanya itu, Aramco juga melakukan perluasan penyulingan minyak serta kapasitas hilirnya pada negara-negara yang berkembang pesat sebagai contoh adalah India dan China. Untuk tahun 2018, Aramco memiliki kapasitas penyulingan bersih sebanyak 3,1 juta barel per harinya.

Skala Perusahaan

Pada tahun 2018, Aramco memiliki sekitar 76 ribu karyawan serta operasi industri energi berikut dengan kantor yang tersebar di seluruh dunia. Ia juga memiliki fasilitas penelitian. Perusahaan minyak ini juga memiliki kantor negara di New Delhi, Beijing, New York, Houston, Singapura berikut dengan tempat lainnya.

Cadangan Minyak

KIlang minyak Saudi Aramco terbakar akibat serangan drone via ndtv.com

Sebagai perusahaan minyak terbesar di dunia, Aramco memiliki cadangan cair 260,2 miliar barel yang lebih besar dari cadangan gabungan Chevron Corp, Exxon Mobil Corp, BP Plc, Total SA serta Royal Dutch Shell. Aramco juga memiliki perkiraan masa cadangan sebanyak 54 tahun.

Ekspor Minyak

Aramco mengirimkan minyak ke pelanggan Asia pada tahun lalu dengan jumlah yang fantastis yakni hampir tiga perempat ekspor minyak mentah atau berkisar 5,2 juta barel. Perusahaan sendiri yakin jika permintaan akan meningkat lebih cepat dibandingkan dengan tempat yang lain.

 Pembeli dari Asia sendiri cukup beragam mulai dari Jepang, Taiwan, India, Korea Selatan hingga Cina. Sedangkan pengiriman minyak mentah ke Eropa tahun lalu mencapai 864 ribu barel per hari dan 1 juta barel per hari di Amerika Utara.

Dengan adanya serangan tersebut, masih belum diketahui apakah pengiriman minyak ikut terpengaruh atau tidak. Namun, media pemerintah Saudi menjelaskan jika ekspor masih tetap dilanjutkan ke berbagai negara, Cakap People!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

BMKG: Kematian Ikan Massal di Ambon Bukan Pertanda Gempa dan Tsunami

Ingin Karier dan Keluarga Seimbang? 5 Tips Ini Wajib Diikuti Para Pekerja Wanita