in ,

Direktur Vector Rusia: ‘Virus Corona Tidak Akan Hilang tapi Pandemi Akan Segera Berakhir pada 2021’

Hingga saat ini, Rusia telah melpaorkan lebih dari 2,2 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi

CakapcakapCakap People! Pandemi virus corona baru akan berakhir pada 2021. Demikian diungkapkan Rinat Maksyutov, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Vector Negara Rusia, pada hari Minggu, 29 November 2020.

“Virus (corona baru) tidak akan hilang tetapi pandemi, tentu saja, akan segera berakhir. Saya yakin, itu akan terjadi pada 2021,” katanya di festival Science Bar Hopping online, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.

Menurut para ahli, pandemi virus corona akan berakhir ketika sebagian besar populasi melewatinya dan kekebalan kelompok yang cukup terbentuk berkat vaksinasi massal.

Namun, menurut Maksyutov, adalah salah untuk mengatakan bahwa virus corona baru bisa lenyap pada titik tertentu “dengan hanya dua goyangan ekor bebek”, mengacu pada dua dosis vaksin.

Rinat Maksyutov, Direktur Jenderal Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Vector Negara Rusia. [Foto: sco-russia2020.ru/Creative Commons Attribution 4.0 International]

Saat ini, Rusia sedang mengembangkan sejumlah vaksin virus corona. Dua di antaranya adalah Sputnik V dan Epivaccorona. Yang terakhir adalah vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Vector.

Biaya dua vaksin anti-virus corona Rusia, Sputnik V dan Epivaccorona, praktis sama, kata Rinat Maksyutov.

“Menurut informasi yang saya miliki, berdasarkan perhitungan fasilitas produksi, biaya (untuk satu dosis vaksin Sputnik V dan Epivaccorona) hanya berbeda sedikit,” ujar Maksyutov.

Dua vaksin anti-coronavirus yang dikembangkan di di dalam negeri tersebut telah terdaftar di Rusia. Salah satunya, Sputnik V, dikembangkan oleh Pusat Riset Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Kementerian Kesehatan Rusia, yang lainnya, Epivaccorona, dikembangkan oleh Pusat Vektor. Satu lagi, yang dikembangkan oleh Pusat Ilmiah Federal Chumakov untuk Penelitian dan Pengembangan Produk Kekebalan Tubuh dan Biologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, diharapkan akan segera terdaftar.

Menurut akun Twitter Sputnik V. dan Dana Investasi Langsung Rusia, investor dalam pengembangan vaksin, satu dosis vaksin mereka akan menelan biaya setidaknya 10 dolar AS di pasar internasional. Sementara, vaksinasi di Rusia tidak dikenakan biaya.

Sekitar 50 sukarelawan berusia lebih dari 60 tahun telah diinokulasi dengan vaksin anti-coronavirus yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Vector State Rusia sebagai bagian dari uji coba pasca-registrasi vaksin, kata Rinat Maksyutov.

“Lima puluh relawan berusia di atas 60 tahun telah diinokulasi. Uji coba terus berlanjut,” katanya.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Foto: Reuters]

Pada 24 Juli, Pusat menerima izin kementerian kesehatan Rusia untuk uji klinis vaksin anti-virus korona pada sukarelawan. Relawan pertama diinokulasi pada 27 Juli. Kelompok terakhir yang terdiri dari 20 relawan dibebaskan dari rumah sakit pada 8 September. Uji klinis vaksin selesai pada 30 September.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada 14 Oktober bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Vektor telah menerima pendaftaran. Pada 16 November, kementerian kesehatan mengeluarkan izin untuk uji coba pasca-pendaftaran vaksin pada sukarelawan yang berusia lebih dari 60 tahun dan izin untuk tes pada 3.000 sukarelawan berusia 18 hingga 60 tahun dikeluarkan pada 18 November.

Hingga saat ini, Rusia telah melpaorkan lebih dari 2,2 juta kasus virus corona yang dikonfirmasi.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Jumlah Kematian Akibat Malaria Lebih Tinggi Daripada COVID-19 di Sub-Sahara Afrika

Twitter Tangguhkan Akun Royalis Thailand Terkait Kampanye Dukungan pada Raja dan Monarki