in ,

Daripada Vape, Dokter Spesialis Paru Sarankan Gunakan Ini Sebagai Pengganti Rokok

Apakah kamu termasuk yang saat ini sedang menggunakan vape sebagai alternatif pengganti rokok?

CakapCakapCakap People! Apakah kamu termasuk yang saat ini sedang menggunakan vape sebagai alternatif pengganti rokok?

Mulai banyak produk rokok elektrik atau vape yang dijual dengan slogan less harmful atau risiko bahaya yang lebih rendah. Bahkan, beberapa diantaranya mengaku bahwa dapat menjadi alternatif untuk menghentikan adiksi kepada rokok konvensional. Benarkah demikian?

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Dalam acara konferensi pers “Mengenal Produk Juul: Ditolak Singapura, Dipertanyakan Amerika Serikat, Diterima di Indonesia?”, dokter spesialis paru Feni Fitriani Taufik pun memberikan tanggapannya. 

Menurut Feni, baik rokok elektrik maupun konvensional telah memberikan efek kesehatan yang sama, yakni iritasi hingga kanker pada paru-paru. Dua pengujian pun telah dilakukannya untuk membuktikan hal ini.

“Pengujian pertama dilakukan pada tikus dan yang kedua kepada manusia melalui air seninya. Saat kita tes, memang kandungan nikotin, karsinogen dan zat-zat berbahaya lainnya ada di dalam dua jenis rokok ini,” katanya di Jakarta pada 6 September 2019.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga hingga kini belum menyampaikan secara tegas mengenai penggunaan vape sebagai alternatif. Belum ada pula aturan pasti berapa banyak vape itu sebaiknya digunakan untuk terapi. 

“WHO belum menyarankan hal ini. Kalau dia digunakan sebagai terapi juga seharusnya ada jangka waktunya dan tidak digunakan setiap saat. Jadi menurut saya, salah kalau rokok elektrik dijadikan alternatif untuk mengontrol penggunaan rokok konvensional,” katanya.

Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Sebaliknya, ia pun lebih menyarankan alternatif yang lebih ramah bagi tubuh. Contohnya dengan mengkonsumsi permen karet atau vitamin B dan C. Berhubungan dengan makan permen karet, Feni mengatakan bahwa ini bisa menekan asam pada lidah. Sehingga, ia terbukti baik untuk meredam keinginan merokok. 

“Kalau tidak merokok, lidah ada kemauan untuk merasakan sesuatu yang asam. Ini bisa diganti dengan permen karet. Dia efektif dan bisa melatih kesehatan gigi juga,” katanya.

Sedangkan untuk vitamin B dan C, Feni menjelaskan jika keduanya memiliki sifat anti stres dan dapat memperbaiki suasana hati. Selain itu, mereka juga bisa melindungi paru-paru dari masalah kesehatan.

Kalau tidak merokok kan bawaannya seperti stres ya. Ini bisa digantikan dengan minum vitamin B dan C. Dia juga tinggi antioksidan yang menyehatkan paru-paru,” katanya.

TEMPO

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Inilah Alasan Kendall Jenner Menghindari Aktor Brad Pitt di Sunday Service

Penerbangan Non-stop Ke Seattle, Maskapai Singapore Airlines Rilis Lagu dengan Suara Deru Pesawat