in

Dampak Konflik, CEO Huawei Ancam Google Bakal Kehilangan Ratusan Juta Pengguna

Huwaei bakal menggunakan sistem operasi buatan sendiri, HongMeng OS

CakapCakap – Konflik perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina sepertinya akan berdampak luas. Belum lama ini, Departemen Perdagangan AS memasukkan salah satu perusahaan teknologi asal Cina, Huawei Technologies Co. Ltd dalam daftar entitas perusahaan yang mengancam keamanan nasional negara tersebut. Hasilnya seperti yang Cakap People mungkin juga sudah ketahui, Google kemudian mencabut lisensi Huawei untuk menggunakan sistem operasi mobile Android mlik mereka.

CEO Huawei mengatakan Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna sebagai imbas dari rencana pencabutan lisensi Android smartphone Huawei pada Agustus 2019. Via cnbcindonesia.com

Terkait dengan konflik tersebut, pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei pun mengatakan jika Google akan kehilangan 700 hingga 800 juta penggunanya, sebagai imbas dari rencana pencabutan lisensi Android smartphone Huawei pada bulan Agustus 2019 nanti, seperti dilaporkan laman Okezone.com. “Huawei dan Google akan selalu berada di jalur minat yang sama, dan jika kita tidak memuat sistem Google, Google akan kehilangan 700-800 juta pengguna di masa mendatang,” ungkap Zhengfei pula.

Menurut, sebenarnya Huawei sama sekali tak mau mengganti sistem Google, karena memperlambat pertumbuhan produk mereka. Namun, karena Google tetap akan mencabut lisensinya, Huawei pun sudah menyiapkan sistem sendiri sebagai pengganti dan diharapkan akan kembali ke pertumbuhan yang baik. Sistem operasi milik Huawei bernama HongMeng OS atau Oak OS, sudah siap untuk dirilis pada akhir bulan September atau Oktober 2019, di mana awalnya akan fokus pada perangkat kelas menengah. Dalam pengujian baru-baru ini, merek Cina lain seperti Vivo dan Oppo ikut berpartisipasi.

Huawei akan mulai menggunakan sistem operasi sendiri bernama HongMeng OS. Via marketeers.com

Huawei mengklaim Hongmeng OS lebih cepat sekitar 60 persen dari Android. Sistem operasi ini akan kompatibel dengan semua aplikasi Android, dan juga dapat dikompilasi ulang untuk meningkatkan kinerja, seperti Chrome OS. Jika Huawei benar-benar mengganti sistem operasi Android, dan mampu meyakinkan pabrikan smartphone Cina lainnya untuk menggunakan sistem operasi mereka, itu bisa menjadi ancaman besar bagi monopoli Google di pasar ponsel pintar global dengan Android-nya.

Selain itu, ada pula laporan lain yang menyebutkan bahwa Huawei juga sedang dalam pembicaraan dengan Sailfish OS dan Avrora OS dari Rusia untuk kemungkinan lain sebagai pengganti Android. Konflik ini benar-benar terus berlanjut ya, Cakap People!

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Proses Perceraian Dimulai, Inilah Kata-Kata Song Joong-ki

Ingin Kuat Tahan Lapar Saat Diet? Ini 4 Cara Ampuh Mengalihkan Pikiranmu