in ,

China Berikan Hadiah Uang Hingga Rp 20 Juta Bagi Warganya yang Laporkan Gejala Virus Corona

Insentif baru tersebut diberlakukan mulai Kamis, 27 Februari 2020.

CakapCakapCakap People! Salah satu kota di China akan memberikan warganya hadiah hingga sebesar 10.000 yuan (USD 1.426), atau sekitar Rp 20 juta (kurs Rp14.164) yang melaporkan gejala virus corona baru atau Covid-19.

Kota Qianjiang, di provinsi Hubei, China, menghadiahkan warganya yang secara proaktif melaporkan gejala yang terkait dengan virus corona baru tersebut.

Wisatawan di stasiun kereta di Yichang, China, sekitar 200 mil dari Wuhan. Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari Sabtu, 25 Januari 2020menandai musim perjalanan tersibuk di kawasan ini | Foto: CHINATOPIX via Associated Press.

Setiap warga yang melaporkan gejala dan dikonfirmasi terinfeksi virus corona baru akan diberikan 10.000 yuan (USD 1.426) atau sekitar Rp 20 juta — menurut siaran pers pemerintah Qianjiang, melansir CNN, Kamis, 27 Februari 2020.

Sementara itu, pasien yang datang dan diklasifikasikan sebagai “kasus yang dicurigai” akan diberikan hadiah 2.000 yuan (USD285). Mereka yang  dikonfirmasi tidak mengidap penyakit virus corona setelah diagnosa pertama akan diberi imbalan 1.000 yuan (USD142).

Insentif baru tersebut diberlakukan mulai Kamis, 27 Februari 2020.

Kota Qianjiang, yang terletak di episentrum wabah virus corona China, Provinsi Hubei, telah melaporkan 197 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona baru dan terdapat 9 kematian.

Di Hubei, yang sejauh ini telah memiliki 65.596 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 2.641 kematian sejak awal epidemi, juga membagikan insentif uang kepada warga di kota-kota lain, seperti di Hanyang, Jiangan, Wuchang dan Shiyan.

Pemerintah Shiyan baru-baru ini memberi hadiah 10.000 yuan (USD 1.426) kepada warganya — tetapi ia melaporkan orang lain.

Ratusan juta orang Tiongkok menuju ke kota asal mereka untuk Tahun Baru Imlek, tetapi banyak pelancong tampaknya tidak terpengaruh oleh virus misterius itu | Foto: AFP / Hector Retamal

Virus corona baru telah mendunia. Apa yang awalnya sebagai wabah di China sekarang mengancam menjadi pandemi di seluruh dunia, yang telah menyebar ke seluruh benua kecuali Antartika. Jumlah total kasus telah melonjak hingga lebih dari 82.000 dan 2.800 kematian secara global, sebagian besar terjadi di China.

Dan meskipun WHO belum menyebut wabah virus corona sebagai pandemi, para ahli internasional memperingatkan bahwa orang-orang harus bersiap untuk eskalasi tersebut.

Smithsonian Rilis Koleksi 2,8 Juta Gambar yang Bisa Dipakai Secara Gratis!

Arab Saudi Tutup Akses Umrah, Bagaimana Nasib Calon Jamaah yang Sudah Memiliki Visa?