CEO Ini Sudah Menulis 9.200 Kartu Ulang Tahun untuk Karyawannya

CakapCakap – Cakap People! Jika kamu bertemu dengan Sheldon Yellen dan duduk bersebelahan dengannya dalam sebuah penerbangan, kemungkinan dia akan menuliskan kartu ulang tahun untukmu, tahun demi tahun. 

Mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang mungkin adalah sesuatu yang sudah biasa dilakukan oleh semua orang ya. Tapi, menuliskan ucapan selamat ulang tahun dalam sebuah kartu, tampaknya ini menjadi hal yang langka, apalagi jika hal itu dilakukan oleh seorang CEO kepada para karyawannya

Ya, hal itu benar-benar dilakukan oleh Sheldon Yellen, yang merupakan CEO BELFOR Holdings, Inc., sebuah perusahaan pemulihan bencana dan properti. Sejak 1985, jauh sebelum Yellen menjadi CEO, dia sudah menulis kartu liburan dan ulang tahun untuk setiap karyawan perusahaan setiap tahun.

Dilansir dari Business Insider, sampai saat ini, dia sudah menulis 9.200 kartu ulang tahun setiap tahun — satu untuk setiap karyawannya.

Yellen sudah memulai hal ini sejak tahun 1985, setelah ia direkrut oleh saudara iparnya untuk bergabung ke dalam perusahaan. Menurutnya, banyak karyawan yang ingin mendapat perlakuan khusus. Jika tak ada hal lain, pemberian kartu ucapan tersebut akan mendorong mereka untuk mendatanginya dan mengucapkan terima kasih.

“Dan itu berhasil. (Kartu ulang tahun) membuat orang saling ngobrol, kami mulai berbicara lebih banyak, dan saya pikir itu membantu saya memperoleh lebih banyak respek di dalam perusahaan,” kata Yellen.

Kebiasaan menulis kartu ulang tahun itu tidak pernah ditinggalkannya sampai saat ini. Bahkan, setiap melakukan perjalanan penerbangannya, kopernya dipenuhi dengan alat tulis untuk menulis kartu.

Tak hanya kartu ulang tahun, Yellen juga menulis kartu ucapan terima kasih, kartu ucapan selamat hari pernikahan, kartu ucapan selamat datang, hingga kartu ucapan semoga lekas sehat untuk anak karyawannya yang sedang sakit.

CEO lain mungkin akan menganggap bahwa kebiasaan menulis kartu ucapan tersebut adalah buang-buang waktu, tetapi tak demikian halnya bagi Yellen.

“Ketika para pemimpin lupa tentang elemen manusia, mereka menahan perusahaan mereka dan membatasi kesuksesan orang lain,” katanya. 

“Berfokus hanya pada keuntungan dan melupakan bahwa aset perusahaan yang paling penting adalah orang-orang [karyawan] disekitarnya, pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan perusahaan,”ujar Yellen.