in ,

AS Larang Masuk Warga Non-AS yang Lakukan Perjalanan dari Afrika Selatan, Cegah Varian Baru COVID-19

Varian Afrika Selatan, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50% lebih menular dan telah terdeteksi setidaknya di 20 negara.

CakapCakapCakap People! Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberlakukan larangan bagi sebagian besar warga negara non-AS yang memasuki negara itu untuk mereka yang baru-baru ini berada di Afrika Selatan. Larangan itu dimulai pada Sabtu, 23 Januari 2021, sebagai upaya untuk menahan penyebaran varian baru COVID-19. Demikian disampaikan pejabat publik kesehatan senior mengatakan kepada Reuters.

Melansir Reuters, Biden pada hari Senin, 25 Januari 2021, juga memberlakukan kembali larangan masuk pada hampir semua pelancong non-AS yang telah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang mengizinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka.

Wisatawan yang mengenakan masker wajah terlihat di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, pada 23 Desember 2020. [Foto: Ting Shen / Xinhua]

“Kami menambahkan Afrika Selatan ke dalam daftar terbatas karena varian yang mengkhawatirkan yang telah menyebar ke luar Afrika Selatan,” kata Dr. Anne Schuchat, wakil direktur utama CDC, dalam sebuah wawancara Minggu, 24 Januari 2021.

Dia menambahkan badan tersebut “menerapkan rangkaian tindakan ini untuk melindungi orang Amerika dan juga untuk mengurangi risiko penyebaran varian ini dan memperburuk pandemi saat ini.”

Presiden Donald Trump saat itu mengarahkan pada 18 Januari untuk pembatasan masuk dari Brasil dan Eropa dicabut efektif Selasa, tetapi kebijakan baru Biden telah membatalkan keputusan Trump tersebut.

Biden, yang mulai menjabat pada Rabu, 20 Januari 2021, mengambil pendekatan agresif untuk memerangi penyebaran virus setelah Trump menolak mandat yang diminta oleh badan kesehatan AS.

Beberapa pejabat kesehatan prihatin bahwa vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawan varian Afrika Selatan, yang juga meningkatkan kemungkinan infeksi ulang.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Varian Afrika Selatan, juga dikenal sebagai varian 501Y.V2, 50% lebih menular dan telah terdeteksi setidaknya di 20 negara. Pejabat CDC mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan terbuka untuk menambahkan negara lain ke daftar jika diperlukan.

Varian Afrika Selatan belum ditemukan di Amerika Serikat tetapi setidaknya 20 negara bagian AS telah mendeteksi varian Inggris yang dikenal sebagai B.1.1.7. Vaksin saat ini tampaknya efektif melawan mutasi Inggris.

Kedutaan Afrika Selatan di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Peneliti: Jepang Kemungkinan Baru Mencapai Herd Immunity COVID-19 pada Oktober 2021

Tonggak Sejarah Suram, Indonesia Melampaui 1 Juta Kasus Virus Corona