in ,

AS Kembali Tambahkan 4 Perusahaan China Dalam Daftar Hitam Pentagon

Penambahan ini akan membuat jumlah perusahaan China yang terkena dampak menjadi 35 perusahaan.

CakapCakapCakap People! Washington siap menambahkan empat perusahaan China lagi dalalm daftar perusahaan yang didukung oleh militer China. Demikian diungkapkan sebuah sumber kepada Reuters. Hal ini untuk membatasi akses perusahaan China tersebut ke investor AS.

Melansir laporan Reuters, tambahan empat perusahaan tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya itu bakal dirilis oleh Departemen Pertahanan AS secepatnya pada hari Jumat tetapi mungkin akan diumumkan minggu depan, demikian kata seorang pejabat AS dan satu orang yang mengetahui masalah tersebut yang menolak disebutkan namanya.

Gedung Putih dan kedutaan besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar soal ini.

Bendera Amerika Serikat. [Foto: Pixabay]

Penambahan ini akan membuat jumlah perusahaan China yang terkena dampak menjadi 35 perusahaan. Mereka termasuk raksasa teknologi seperti Hikvision, China Telecom Corp dan China Mobile yang ditambahkan awal tahun ini.

Daftar “Perusahaan Militer Komunis China” diamanatkan oleh undang-undang 1999 yang mewajibkan Pentagon untuk menyusun katalog perusahaan yang “dimiliki atau dikendalikan” oleh Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army – PLA) China, tetapi departemen pertahanan AS baru melaksanakan undang-undang tersebut tahun ini.

Langkah terbaru akan datang hanya beberapa hari setelah Donald Trump menerbitkan perintah eksekutif, yang melarang investor AS membeli saham perusahaan China yang masuk daftar hitam mulai November 2021.

“Langkah tersebut membantu memastikan tidak ada orang Amerika yang tanpa disadari menyubsidi kampanye (Partai Komunis China) untuk mendominasi teknologi masa depan,” kata Anggota Kongres dari Partai Republik, Mike Gallagher.

Namun, perintah eksekutif itu tidak mungkin memberikan pukulan serius bagi perusahaan, kata para ahli, karena ruang lingkupnya yang terbatas, ketidakpastian tentang sikap pemerintahan Biden yang akan datang dan kepemilikan dana AS yang sudah sedikit.

Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari 2021 nanti, belum menjabarkan strategi hubungan dengan China secara rinci. Tetapi semua indikasi menunjukkan bahwa Biden akan melanjutkan pendekatan yang keras terhadap Beijing.

Bendera China. [Foto: AFP]

Daftar hitam dari Departemen Pertahanan AS tersebut kemungkinan akan menambah ketegangan antara AS dengan China yang telah berselisih tentang virus korona dan tindakan keras China di Hong Kong.

Daftar tersebut juga merupakan bagian dari upaya Washington untuk menargetkan apa yang dilihat AS sebagai upaya Beijing untuk meminta perusahaan memanfaatkan teknologi sipil untuk tujuan militer.

Pada bulan September, Departemen Perdagangan AS memberlakukan pembatasan ekspor ke pembuat cip terbesar China, SMIC, setelah menyimpulkan ada “risiko yang tidak dapat diterima” bahwa peralatan yang dipasok ke sana dapat digunakan untuk tujuan militer.

Kongres dan pemerintah AS semakin berupaya untuk mengekang akses pasar AS dari perusahaan China yang tidak mematuhi aturan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO Peringatkan Gelombang Kedua Virus Corona yang Mematikan di Timur Tengah

Siswa Sekolah di Thailand Memprotes Pemerintah Menuntut Reformasi