in ,

Angela Merkel Kembali Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2019 Versi Forbes

Merkel memegang gelar ini sembilan kali berturut-turut.

CakapCakapCakap People! Forbes baru saja merilis Worlds Most Powerful Women 2019 pada Kamis, 12 Desember 2019. Kanselir Jerman Angela Merkel kembali dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh atau paling perkasa di dunia. Itu berarti, Merkel memegang gelar ini sembilan kali berturut-turut.

Dalam daftar yang lebih luas, Worlds Most Powerful Women Forbes 2019 ini bertujuan untuk merayakan 100 wanita paling berpengaruh tahun ini. Kembalinya pemimpin Jerman, Angela Merkel juga menandai dirinya telah 14 kali masuk daftar Forbes dari 16 tahun keberadaan Forbes.

View this post on Instagram

<– BITTE NACH LINKS WISCHEN <– Nach langen Verhandlungen steht das "Klimaschutzprogramm 2030": "Wir glauben daran, dass die CO2-Bepreisung Schritt für Schritt Innovationen fördern wird – wir werden diese Bepreisung aber auch sozial ausgleichen", so #Kanzlerin Merkel. Das Wichtigste im Überblick. #Klima #Klimaschutz #Klimawandel #Politik —— After a long night of negotiating, it’s done: the "Climate Protection Programme 2030". "We believe that CO2 pricing will promote innovations step by step – but we will offset this pricing also socially," said Chancellor Merkel. The most important at a glance. Fotos: imago images / Eibner Getty Images / Alexander Kirch / EyeEm Getty Images / rudolfgeiger

A post shared by Angela Merkel (@bundeskanzlerin) on

Merkel bergabung di posisi teratas dengan sesama pemimpin politik perempuan terkemuka dari negara lain.

Christine Lagarde naik satu peringkat tahun ini ke posisi kedua setelah menjabat sebagai presiden Bank Sentral Eropa. Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, berada di posisi ketiga dan Ursula Von Der Leyen, Presiden Komisi Eropa, di posisi keempat. Posisi lima diisi oleh CEO General Motors Mary Barra.

Daftar 100 wanita teratas tahun ini menampilkan wanita dari enam kategori, di antaranya adalah bisnis (31), teknologi (17), keuangan (12), media & hiburan (14), politik & kebijakan (22) dan filantropi (4). Bersama-sama, mereka mengendalikan atau memengaruhi pendapatan lebih dari USD 2,3 triliun dan mengawasi hampir 6,5 juta karyawan.

Untuk menentukan peringkat wanita dalam setiap kategori, secara keseluruhan, Forbes menerapkan empat metrik: uang, media, dampak, dan lingkup pengaruh. Forbes mendefinisikan kekuasaan sebagai kekuasaan keras (mata uang dan konstitusi), kekuatan dinamis (audiensi, komunitas, dan pengaruh kreatif) serta kekuatan lunak (apa yang dilakukan pemimpin dengan pengaruh mereka).

Wakil Presiden Eksekutif Forbes dan Presiden ForbesWomen, Moira Forbes, mengatakan daftar tersebut menyoroti langkah-langkah mengesankan yang telah dilakukan para wanita untuk menjungkirbalikkan stereotip gender tradisional selama dekade terakhir.

“Daftar Wanita Paling Berkuasa Dunia tahun ini adalah kumpulan inovator yang memimpin di panggung dunia untuk mendefinisikan kembali struktur kekuasaan tradisional dan membentuk dampak yang langgeng di setiap industri dan mempengaruhi lingkungan,” katanya.

“Ketika kita mendekati akhir dasawarsa ini, para wanita yang masuk daftar kami di tahun 2019 mengingatkan kita akan langkah besar yang telah dibuat oleh kaum perempuan, dan peluang besar yang mereka miliki untuk menentukan dasawarsa mendatang,” tambah Forbes.

Dalam daftar Worlds Most Powerful Women 2019 versi Forbes ini mencakup tujuh generasi dan 32 negara dan wilayah.

Worlds Most Powerful Women Forbes 2019. [Foto: Forbes]

Aktivis lingkungan dan Person of the Year 2019 versi Time, Greta Thunberg, berada di peringkat ke-100 dan menjadi orang termuda dalam sejarah daftar Forbes karena masih berusia 16 tahun. Ratu Elizabeth (ke-40) merupakan tokoh yang tertua.

Sejumlah wanita yang baru pertama kali masuk ke dalam daftar Forbes antara lain: Kristalina Georgieva, direktur pelaksana IMF (ke-15); Jessica Tan, co-CEO, CIO dan COO dari Ping An Group (22); Nirmala Sitharaman, menteri keuangan India (ke-34); dan penyanyi / penulis lagu dan pengusaha Rihanna (61).

Secara keseluruhan, wanita dari Amerika Utara merupakan yang terbanyak masuk dalam daftar yang mencapai 50 orang. Baru kemudian diikuti oleh Asia Pasifik (21), Eropa (23), Timur Tengah (3), Amerika Latin (2), dan Afrika (1).

FORBES | KONTAN

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Tidur dalam Kondisi Rambut Masih Basah, Ini Resikonya!

44 Persen Karyawan Merasa Bekerja Lebih Baik Daripada Bos Mereka, Kok Bisa?