in ,

#Alive: Inilah Alasan Mengapa Film Zombie Korea Ini Jadi Nomor Satu Di Netflix Seluruh Dunia

Dalam waktu kurang dari seminggu, film horor Korea terbaru di Netflix berjudul #Alive mencapai posisi nomor satu di platform streaming di seluruh dunia

CakapCakapCakap People! Dalam waktu kurang dari seminggu, film horor Korea terbaru di Netflix berjudul #Alive mencapai posisi nomor satu di platform streaming di seluruh dunia.

#Alive adalah film thriller zombie Korea pertama yang mencapai prestasi seperti ini di salah satu situs web terbesar di dunia untuk streaming televisi dan film.

Film ini dibintangi oleh Park Shin-ye dan Yoo Ah-in telah dirilis pada Kamis, 10 September 2020, di Netflix, yang mengisahkan tentang perjuangan dua orang melawan kiamat zombie yang disebabkan oleh penyakit akibat virus udara yang tidak dapat dijelaskan.

#Alive yang merupakan garapan sutradara Cho Il-hyung ini menjadi salah satu film horor terhebat dalam sub-genre yang dirilis pada tahun 2020 hanya dalam hitungan hari. Meskipun mencapai tingkat kesuksesan yang tinggi di Korea Selatan saat pertama kali ditayangkan, ketenaran internasionalnya kemungkinan akan terus meningkat karena penerimaannya di platform streaming Netflix.

Film thriller zombi Korea Selatan yang dibintangi Park Shin-ye dan Yoo Ah-in, #ALIVE. [Dok. HanCinema via YouTube]

Terlepas dari kenyataan bahwa film zombie telah menjadi agak basi, #Alive menghidupkan kembali sub-genre dengan elemen kontemporer pandemi COVID-19, aksesibilitasnya, dan keunikan yang luar biasa.

Inilah sejumlah alasan mengapa #Alive menduduki posisi puncak di Netflix, seperti dilansir dari laman Screen Rant, Minggu, 13 September 2020 berikut ini:

1. #Alive menampilkan suasana isolasi

#Alive. [Foto: Netflix]

#Alive bukanlah film pertama yang menceritakan sebuah kisah di mana karakter-karakternya terisolasi. Meskipun #Alive tidak terjadi pada masa COVID-19, caranya menampilkan situasi isolasi sangat mirip dengan lockdown akibat pandemi global yang dimulai pada Maret 2020.

Saat Joon-woo menghadapi kenyataan bahwa dia sendirian tanpa internet, sedikit makanan, dan sumber air yang menipis, dia ragu apakah memilih pergi meninggalkan rumah atau tidak, karena khawatir berisiko terkena virus zombie. Beberapa teks dari ayahnya memberi tahu Joon-woo untuk tetap di dalam rumah dan bertahan hidup, apapun yang terjadi.

Suasana ini persis seperti yang dialami sekarang ketika COVID-19 menyebar. Karena itu, #Alive secara akurat menangkap kepanikan, ketakutan, ketidakpastian, kesepian, dan isolasi yang dialami oleh banyak orang selama hari-hari awal pandemi.

2. #Alive disulih suara dalam 31 bahasa

#Alive. [Foto: Netflix]

Biasanya, film disulih suara dalam 15 hingga 17 bahasa berbeda. Dalam prestasi yang menakjubkan, #Alive telah dialih suarakan dalam 31 bahasa, dengan teks dalam beberapa bahasa lainnya agar dapat diakses oleh lebih banyak penonton. Karena aksesibilitas ini, #Alive saat ini menduduki peringkat satu streaming film nomor satu di 35 negara. Di situs web Netflix Amerika Serikat, terdapat pilihan bahasa Inggris, Thailand, Korea, Spanyol, dan Portugis Brasil untuk #Alive.

3. #Alive mendapat ulasan positif dari kritikus

#Alive. [Foto: Netflix]

#Alive mendapat peringkat 88 persen di Rotten Tomatoes. Saat film tersebut awalnya ditayangkan perdana di Korsel pada 24 Juni 2020, #Alive menerima ulasan yang umumnya positif, dan memimpin box office selama tiga akhir pekan berturut-turut. Film ini meraih begitu banyak kesuksesan setelah dirilis, sehingga mendorong Netflix memperoleh hak untuk mendistribusikan film tersebut secara global.

Beberapa kritikus menemukan bahwa #Alive membawa kehidupan baru ke subgenre yang sekarat dengan penggambaran unik dari kiamat zombie. Jarang sekali peristiwa film horor tentang mayat yang dihidupkan kembali terjadi secara terisolasi. Seringkali, film zombie mengambil latar di area metropolitan yang lebih besar atau lokasi ramai lainnya dengan potensi korban yang besar, seperti kereta atau pusat perbelanjaan yang penuh sesak.

Dengan mengambil konsep yang tidak familier dengan subgenre, #Alive mengubah bagaimana film zombie dapat ditangani serta memberikan eksplorasi dari berbagai keadaan yang ditemukan individu ketika menghadapi kiamat.

Keberhasilan #Alive mungkin tampak tidak terduga, tetapi pada kenyataannya, rilis awalnya menunjukkan bahwa ketenaran internasional dapat dengan mudah diprediksi. Ini mencakup kejadian budaya kontemporer bersama makhluk horor paling ikonik yang dihidupkan kembali sambil memastikan bahwa banyak penonton dapat menikmati film dengan aman di rumah.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Perusahaan Startup India Menelurkan Motor Listrik Bergaya Cafe Racer, Cuma 10 Juta

Ini Masalah Serius! Dalam 50 Tahun Terakhir, Populasi Hewan di Dunia Turun hingga 68%