in ,

18 Ton Sampah Berhasil Dibersihkan dari Pantai Kuta, Bali Selama Tiga Hari

DLHK memperkirakan bahwa setidaknya enam ton sampah telah dikumpulkan pada setiap hari operasi.

CakapCakapCakap People! Selama tiga hari, Pemerintah Daerah di Bali berhasil mengumpulkan sekitar 18 ton sampah, yang sebagian besar terdiri dari sampah plastik dan ranting-ranting pohon yang terdampar di pantai. Hal itu merupakan upaya pembersihan pantai yang dilakukan di Pantai Kuta yang terkenal di Kabupaten Badung.

Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung mulai mengumpulkan sampah pada hari Minggu, 15 Desember 2019. DLHK memperkirakan bahwa setidaknya enam ton sampah telah dikumpulkan pada setiap hari operasi. Sampah diangkut dengan tiga truk.

Pengunjung memandang ke laut ketika batang pohon dan puing-puong sampah lainnya tersebar di Pantai Kuta, Bali, pada hari Selasa, 17 Desember 2019. Otoritas pariwisata menutup pantai untuk berenang karena sampah dan ombak yang tinggi. [Foto: Zul Trio Anggono / The Jakarta Post]

“Tiga hari dari minggu sore itu. Ini kan rutin setiap tahun dan sudah lama,” kata Koordinator Unit Reaksi Cepat DLHK Badung, Gede Dwipayana, saat dihubungi, Rabu, 18 Desember 2019, seperti dikutip dari Kompas.

Dwipayana menjelaskan, sampah ini merupakan kiriman dari sungai-sungai di sekitar Badung yang diguyur hujan hingga terbawa ke laut. Fenomena ini terjadi setiap musim hujan.

Intensitas sampah diperkirakan akan terus bertambah pada bulan-bulan berikutnya atau saat datang musim angin barat.

Bali adalah salah satu dari puluhan pulau di kepulauan yang bergulat dengan masalah sampah laut dan pesisir.

Penelitian oleh Direktorat Jenderal Polusi Lingkungan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan Kementerian Kehutanan pada 2017 memperkirakan bahwa sampah laut di seluruh Indonesia berjumlah 1,2 juta ton dan sebagian besar terdiri dari plastik (31 persen) dan kayu (30 persen).

Meskipun sulit untuk melacak asal-usul sampah di pantai Bali, analis memperkirakan bahwa hingga 80 persen berasal dari pulau itu sendiri, karena sampah yang dikumpulkan oleh pekerja informal di hotel dan desa dilaporkan sering dibuang di sungai yang membawa limbah ke laut dan ke pantai-pantai pulau itu.

Dwipayana memperkirakan bahwa volume sampah di pantai akan meningkat selama beberapa bulan ke depan karena musim hujan, yang biasanya berlangsung hingga bulan April.

Untuk mengantisipasi lebih banyak sampah yang menumpuk, Dwipayana mengatakan bahwa sudah menyiapkan tim petugas kebersihan yang terdiri dari 12 orang untuk memimpin upaya pembersihan di beberapa wilayah pesisir pulau, termasuk Pantai Kuta, Legian dan Seminyak.

Mengingat Pemerintah Kabupaten Badung masih dibatasi membuang sampah di TPA Suwung Denpasar, ia mengatakan bahwa sampah yang dikumpulkan dari Pantai Kuta akan dibawa ke tempat pembuangan sementara di Tuban. 

Comments

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

WHO: Untuk Pertama Kalinya, Jumlah Perokok Pria Turun

Luar Biasa! Transaksi Harbolnas 2019 Tembus Rp 9 Triliun