in

Unik! Jerman Coba Tanam Tomat di Luar Angkasa

CakapCakap – Negara-negara dunia berlomba untuk terus memunculkan inovasi yang membuat seluruh manusia berdecak kagum. Beberapa diantaranya meluncurkan pesawat luar angkasa, berikut dengan penelitian yang menakjubkan di antariksa. Dengan berbagai maca penelitian di luar bumi, manusia semakin paham akan hal-hal yang terdapat dan terjadi di planet lain. Tetapi apakah ada kemungkinan lain selain meneliti di luar angkasa? Ternyata kemungkinan ini membuat Jerman meluncurkan misi unik akhir-akhir ini.

Aktivitas Satelit di Luar Angkasa
https://www.dw.com/image/19111292_303.jpg

Apa Cakap People pernah membayangkan kalau manusia bisa bercocok tanam di luar angkasa? Jika belum, mungkin misi unik ini akan membuat kalian berdecak kagum. Jerman meluncurkan Satelit Euglena and Combined Regenerative Organic-Food Production in Space (Eu: CROPIS), sebuah satelit yang menjalankan misi “pertanian”. Di dalam satelit yang diluncurkan, terdapat sistem pertahanan kehidupan manusia, yang terdiri dari 2 rumah kaca, biofilter, benih tomat kerdil, ganggang, dan juga dilengkapi pupuk yang dibuat dari urine sintetik. Peluncuran Eu: CROPIS melibatkan roket Falcon-9 milik Space-X.

Satelit ini diluncurkan pada Senin, 3 Desember 2018, dan mengudara pada malam hari waktu Eropa Tengah. Peluncuran dilakukan dari stasiun ruang angkasa Vandenberg, di negara bagian California, United States. German Aerospace Center (DLR) menyebutkan bahwa Satelit akan mengorbit pada ketinggian 600 kilometer diatas Bumi. Perkembangan benih luar angkasa ini tentunya dilakukan untuk mendukung misi jangka panjang pada masa depan, yaitu penerbangan para angkasawan ke Bulan maupun Mars. Benih tomat diprediksikan akan tumbuh dengan menyesuaikan diri dari gravitasi ke Bulan dan Mars, yang lebih kecil dibandingkan dengan daya tariknya ke Bumi.

German Aerospace Center (DLR)
https://cdni.rt.com/files/news/25/33/80/00/german-aerospace-center.si.jpg

Peluncuran Eu: CROPIS seharusnya dijadwalkan pada 19 November 2018. Tetapi akhirnya dimundurkan karena adanya cuaca buruk di California. Satelit yang memiliki ukuran 1 meter kubik dan berat 230 kilogram ini dikembangkan oleh DLR, dan bekerjasama dengan Friedrich Alexander University Erlangen-Nürnberg, dan dikendalikan oleh pusat pengendali DLR di Oberpfaffenhofen, Bavaria.

Menakjubkan ya! Kalau seandainya ada kesempatan untuk menanam sesuatu di Luar Angkasa, Cakap People mau menanam apa ‘nih?

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Perhatikan Hal-Hal ini Sebelum Melakukan Peminjaman Uang Online!

Mengintip Uniknya Aglis, Motor Listrik Roda Tiga Asal Solo!