in ,

Tersenyum dan Tertawa Itu Penting, Ini Alasannya

Tidak bisa kamu pungkiri, tawa dan senyum punya pengaruh besar terhadap dirimu. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, manusia cenderung jarang tersenyum. Mungkin sulit untuk mengenang masa kecilmu, yang jelas pada masa transisi dari anak-anak menjadi orang dewasa, manusia cenderung kehilangan kemampuannya untuk tersenyum dan tertawa. Coba perhatikan anak-anak dan balita yang ada di sekelilingmu. Mereka penuh tawa dan sering tersenyum. Tapi, perhatikan saat mereka beranjak dewasa; senyum dan tawa seakan merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan.

Tawa dan senyum merupakan fenomena yang unik. Perbedaan usia antara mereka yang melakukannya dan tidak sanggup melakukannya pun cukup jauh. Saat berada di taman, misalnya, anak-anak sibuk berlari sembari tertawa bahagia sementara kedua orang tua mereka duduk di pinggir taman dengan muka serius seakan kehidupan modern tak pernah berhenti menghantui mereka. Padahal, dengan melihat anak-anak mereka tertawa dan tersenyum bahagia, orang dewasa bakal meraup manfaat secara psikologis.

Tawa dan senyum itu penting, gaes. Riset menunjukkan kalau ada sejumlah manfaat yang bisa kamu peroleh jika kerap tersenyum dan tertawa. Padahal, keduanya merupakan hal yang sepele dan cukup remeh untuk dilakukan oleh otot muka. Namun, tidak bisa dipungkiri hal seringan ini membawa pengaruh luar biasa terhadap mereka yang ada di sekelilingmu. Ketika kamu tersenyum dan tertawa, ada beberapa perubahan psikologis yang terjadi padamu. Uniknya, sebagian besar dari kita tidak menyadari dan cenderung mengabaikan fakta kalau perubahan itu benar-benar tengah berlangsung.

Pelepasan endorfin

Endorfin merupakan sejenis neurotransmitter. Senyawa ini terlepas saat kamu tertawa. Peristiwa pelepasan endorfin ini dipicu oleh pergerakan otot-otot muka kamu yang oleh otak kemudian diterjemahkan sebagai perintah untuk melepaskan senyawa ini. Adalah endorfin yang bertanggung jawab membuat kita merasa bahagia dan menurunkan kadar stress. Menariknya, nih, gaes, senyum dan tawa palsu pun menghasilkan keluaran yang sama karena otak tidak sanggup membedakan antara senyum dan tawa palsu dari yang asli mengingat yang diterjemahkan hanyalah posisi otot muka. So, semakin kamu merangsang otak kamu untuk melepaskan senyawa ini, semakin bahagia dan rileks lah kita.

Endorfin menciptakan rasa bahagia dan mengurangi stress

Secara praktis, endorfin merupakan painkiller alami yang diproduksi oleh tubuh kita. Buat kamu yang tengah menderita penyakit kronis, tersenyum dan tertawa merupakan teknik yang paling efektif untuk mengurangi rasa sakit. Ketimbang sedih dan meratapi nasib, akan lebih baik kalau kita sering tersenyum dan tertawa untuk membuat orang-orang di sekeliling kita bahagia, kan.

Endorfin mengurangi produksi kortisol

Kortisol merupakan hormon stress. Keberadaan endorfin mampu mengurangi peran dan fungsi hormon kortisol ini, gaes. FYI, kalau kamu sedang depresi dan sedih, maka pada saat itulah produksi kortisol begitu intens dan dampaknya bisa kamu rasakan berupa rasa sedih. Satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kortisol adalah dengan menunjukkan perilaku dan sikap bahagia alias memproduksi endorfin.

Satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kortisol adalah dengan menunjukkan perilaku dan sikap bahagia alias memproduksi endorfin via https://www.psychologies.co.uk/sites/default/files/field/image/iStock_000018517104_big%20smile.jpg

Tertawa membuat tubuh lebih rileks dan segar

Penjelasannya cukup sederhana, gaes. Ketika tertawa dan tersenyum paru-paru kita mengembang, otot menjadi lebih lentur dan merangsang terjadinya homeostasis. Alhasil, semua ini membuat tubuh lebih segar karena sel-sel mendapatkan oksigen dalam jumlah lebih banyak. Itu sebabnya mengapa mereka yang sedih dan depresi selalu cenderung tidak segar, loyo, dan kuyu.

Senyum akan membuat orang tertarik padamu

Bagaimanapun juga, orang lebih suka menghampiri orang yang murah senyum ketimbang mereka yang bertampang serius atau sedih. Ini menandakan bahwa senyum dan tawa mempermudah interaksi kita dengan sesama. Ingat, perilaku semacam ini menular, lho, sehingga tak jarang orang merasa bahagia saat berada di tengah mereka yang murah senyum dan gampang tertawa. Rajin-rajin lah tertawa dan tersenyum, niscaya orang akan menghampirimu.

Senyum menambah keberuntungan

Tidak percaya? Cobalah kamu bermuram durja saat interview pekerjaan. Kemungkinan besar kamu tidak akan diterima oleh perusahaan tempat kamu melamar. Mengapa demikian? Bagi orang lain, ketika kamu tersenyum saat situasi menegangkan berarti kamu memiliki pengendalian diri yang bagus serta pola pandang yang positif terhadap situasi yang mengancam. Ini menunjukkan mengapa mereka yang murah senyum cenderung disukai oleh teman kerja meski ini sama sekali tidak menunjukkan atau mewakili profesionalisme.

Walaupun tersenyum tampak sepele, tidak semua orang sanggup melakukan hal sederhana ini. Bukan hanya itu, gaes, sebagian orang bahkan tidak tahu bagaimana caranya tertawa dan tersenyum. Kalau kamu tergolong orang seperti ini, lakukan saja hal berikut.

  • Seringlah tertawa dan tersenyum sepanjang hari meski tidak ada sebab yang berarti. Paling tidak hal ini akan merangsang otak kamu untuk melepaskan endorfin meski organ tersebut tidak bisa membedakan antara senyum dan tawa yang tulus dengan yang palsu. Pelan tapi pasti, kamu bakalan terbiasa tersenyum dan merasa jauh lebih baik dan semuanya ini terjadi secara spontan.
  • Tontonlah film, acara televisi maupun pertunjukan yang kaya humor. Cara ini tergolong yang paling praktis untuk menyuntikkan humor yang instan ke dalam kehidupan kamu. Kalau kamu ingin rajin tersenyum dan tertawa, sebisa mungkin kamu jauhi siaran televisi yang serius seperti berita maupun infotainment yang isinya sering membawa pengaruh negatif terhadap mereka yang suka menontonnya.
  • Berkumpul lah dengan mereka yang selalu membuat kamu bahagia. Dengan berada di sekitar manusia yang selalu bahagia, optimis, dan punya pandangan positif terhadap hidup, kamu akan terbawa ke arah yang lebih positif pula sehingga berada jauh dari radar depresi dan stress. Mungkin sulit kamu sadari, orang-orang seperti ini akan membuat kamu lebih sering tertawa dan tersenyum meski tanpa kehadiran mereka.
  • Sebisa mungkin temukan hal-hal yang bisa membuatmu tersenyum. Begitu kamu terbiasa mencari hal-hal yang menyenangkan dan melegakan batin, niscaya kamu akan cepat dan mudah tersadarkan ketika berada tak jauh dari benda-benda tersebut.

Yuk, biasakan tersenyum!

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pantai Appalarang, Pantai Terbaik untuk Menenangkan Diri

Wi-Fi Kamu Ngadat? Begini Cara Mengatasinya