in

Shudu, Model Virtual Saingan Model Papan Atas Dunia

CakapCakap – Bagi dunia fashion, inovasi tidak hanya berbicara tentang kreasi make up atau tren berbusana saja. Masih banyak kreasi lainnya yang juga mendukung perkembangan fashion yang tengah mencapai puncaknya. Apalagi setiap tahun, ada saja tren fashion terbaru yang akan menyapa dunia. Nah, seperti yang tengah melanda dunia modeling dengan munculnya Shudu, model virtual berbasis digital yang mungkin akan menjadi pesaing model kelas atas sekalipun.

Shudu awalnya merupakan kreasi dari seorang fotografer yang kemudian membuatnya tampak seperti model nyata. Cameron James Williams, berhasil menciptakan Shudu Gram yang merupakan supermodel digital yang karyanya bisa dinikmati seperti nyata. Tidak ada bedanya dengan mereka yang harus berjalan di atas catwalk, Shudu juga populer di dunia maya. Bahkan followers Shudu Gram mencapai 40.500 di instagram lho!

Sekilas ketiga orang ini tampak seperti manusia biasa, namun ternyata mereka adalah model virtual. [Foto via BBC.com]

Mulanya, Shudu dipopulerkan sejak membintangi iklan brand milik Rihanna. Fenty Beauty menjadikan Shudu sebagai model mereka untuk memperagakan koleksi kosmetik terbarunya, terutama lipstick yang kemudian membuat Shudu semakin diperhitungkan. Bahkan tidak sedikit yang mengira bahwa Shudu merupakan model berkulit hitam sungguhan. Padahal, ini hanya rekayasa digital yang semakin menawarkan kecanggihan teknologi.

Williams mengungkapkan setelah beberapa tahun bekerja di dunia fashion, dirinya mulai belajar membuat model tiga dimensi tersebut secara online. Mulanya Williams pun enggan mengakui Shudu merupakan hasil dari karya virtual. Namun, setelah melihat antusiasme penggemar Shudu, William secara terang-terangan mengungkap jati diri Shudu tersebut. Dengan percaya diri, William membanggakan keprofesionalan Shudu dalam memperagakan berbagai item fashion.

Banyak orang yang mempertanyakan etika merancang model digital dengan kulit yang gelap. Hal ini dikaitkan dengan cara memotret model kulit hitam di dunia nyata yang tidak bisa seefektif karya William. Baginya, merekrut model virtual justru lebih unggul dari pada harus mengeksploitasi model kulit hitam yang secara nyata adalah manusia.

Bahkan dengan kehadiran Shudu, semakin banyak pengakuan tentang keunggulan eksotisme orang kulit hitam bila dibandingkan secara nyata. Tidak hanya itu, beberapa penggemar Shudu juga mengakui kecantikan model virtual ini mampu mewakili kecantikan wanita sesungguhnya di dunia nyata.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Pernah Dengar Sabun ASI? Ini Dia Fakta dan Kontroversinya

Kebayang Gak Sih Gimana Jadinya Kalau Menstruasi  di Luar Angkasa? Begini Penjelasannya!