in

Bisa Kamuflase Berkat Kulit Cumi

Bukan dunia militer namanya kalau tidak merangsang perkembangan sains dan teknologi. Dan, uniknya, cara pihak militer untuk bertahan hidup dan mengembangkan teknologi mereka ada kalanya terinspirasi dan menggunakan bahan dasar yang tersedia di alam secara bebas. Salah satunya adalah hewan yang termasuk dalam kelas sefalopoda seperti gurita, cumi-cumi dan sotong. Mungkin kamu tidak tahu keistimewaan hewan-hewan yang masuk dalam filum hewan lunak alias moluska ini selain rasanya yang enak dan menggoda. Di balik keunikan hewan yang kepala dan kakinya menyatu ini tersembunyi kemampuan menyamar alias kamuflase yang sulit ditandingi hewan lain.

Ya, benar. Semua hewan kelas sefalopoda benar-benar jago menyamar, gaes. Hanya dalam hitungan detik, mereka dapat berkamuflase sehingga warna tubuhnya nyaris sama dengan warna lingkungan. Sudah banyak ilmuwan yang menyadari hal ini. Hanya saja, yang membuat mereka penasaran adalah tidak ada satupun ilmuwan yang sanggup mereplikasi kepiawaian cumi-cumi dkk dalam menyamar. Tak mengherankan bilamana keberhasilan Leila Deravi, salah seorang professor kimia dan biokimia di Northeastern University, patut diacungi jempol.

Bintik kromatofor cumi bertanggung jawab atas kepiawaian hewan ini berkamuflase
amazonaws.com

Riset yang digarapnya bisa berhasil setelah bekerja sama dengan U.S. Army Natick Soldier Research, Development, and Engineering Center. Dari penelitian yang dilakukan selama berbulan-bulan ini didapatkan informasi baru, yakni organ kromatofor lah yang bertanggung jawab atas keberadaan fitur canggih (baca: bisa mengubah warna tubuh dalam hitungan detik) yang ada pada hewan seperti cumi-cumi. Kamu bisa dengan mudah melihat organ ini, kok. Bentuknya tak lebih dari bintik-bintik beraneka warna yang menempel tepat di permukaan tubuh hewan kelas sefalopoda.

Untuk mengetahui dengan lebih detil bintik-bintik ini dalam kaitannya dengan perubahan warna, Deravi dan timnya mengisolasi pigmen yang terkandung di dalam organ tersebut. Yang mereka dapati adalah bahwa butiran-butiran pigmen ini memiliki kualitas optis yang menakjubkan. Alhasil, Deravi dkk tergiur untuk membuat lapisan film tipis dan serat dengan bahan dasar butiran pigmen dari kromatofor sefalopoda. Nah, lapisan film dan serat tersebut lalu dipasang ke tekstil, kaca yang lentur dan berbagai peralatan yang bisa berubah warna di kemudian hari.

Kromatofor ini sendiri warna dasarnya didominasi oleh merah, kuning, cokelat dan oranye. Tampilannya benar-benar mirip seperti bintik-bintik yang umum kita temui di kulit bule, gaes. Hanya saja, di sefalopoda, bintik-bintik ini terus-menerus aktif membuka dan menutup dalam hitungan kurang dari satu detik agar tubuh hewan ini warnanya sama dengan warna lingkungan sektiar. Yang menarik lagi, di balik kromatofor terdapat lapisan iridophore yang berfungsi layaknya cermin. FYI, gaes, keduanya memantulkan semua cahaya yang berada dalam spectrum sinar-tampak.

Ikan cumi diakui kepiawaiannya dalam kamuflase
sciencemag.org

Penasaran dengan partikel warna yang berasal dari tubuh cumi, Deravi pun mengambil satu sampel dan menelitinya. Ternyata, satu partikel warna ini ukurannya hanya 500 nm alias 150 kali lebih kecil dari diameter rambut manusia. Melalui percobaan optis, ternyata pigmen-pigmen yang ada di kromatofor cumi sanggup menghamburkan segala bentuk sinar, baik sinar tampak maupun sinar infra merah. Dari sinilah diketahui asal mula cumi-cumi sanggup mengubah kecerahan warna tubuhnya dan menyerap warna lingkungan sedemikian rupa sehingga warna tubuhnya sama dengan warna lingkungan.

Meski mereka berhasil memasang pigmen-pigmen warna dari kulit cumi ke bahan tekstil, yang menjadi tantangan berikutnya adalah apakah mungkin kain atau bahan yang sudah ditempeli pigmen tersebut bisa berubah warnanya secara otomatis sehingga sama dengan warna lingkungan. Nah, ini yang menjadi kajian berikutnya.****

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Loading…

0

Comments

0 comments

Untuk Setiap Perubahan

Kamu Bisa Lihat Hantu? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiahnya Lho!