in ,

Residensi Literasi Sains se-Indonesia di Gowa

Cakapcakap – Cakap People, literasi merupakan salah satu jembatan yang strategis untuk menjembatani Indonesia menuju bangsa yang pintar dan berwawasan luas. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai tertarik bahkan sangat agresif menggiatkan literasi di berbagai lini kehidupan, termasuk dalam komunitas terkecil di daerahnya. Pemerintah pusat dan daerah juga semakin berambisi untuk mendukung masyarakat yang saat ini sudah semakin sadar akan kebutuhan literasi.

Hal ini yang juga mendasari pelaksanaan Residensi Literasi Sains 2018, yang diadakan oleh Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas Direktorat Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan Kemendikbud, serta bekerjasama dengan Rumah Hijau Denassa (RHD). Event ini berlangsung selama 4 hari, mulai dari 31 Juli 2018 hingga 3 Agustus 2018, dan dilaksanakan di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Rumah Hijau Denassa
Rumah Hijau Denassa via https://www.google.nl/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj13t2kydLcAhXDYlAKHUTPAfkQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Frumahhijaudenassa.blogspot.com%2F2017%2F05%2Fkonsep-taman-tbm-denassa.html&psig=AOvVaw2lnt3LYwhxCU6XlpsAU36U&ust=1533443732036947

Dalam kegiatan ini, RHD dan Kementerian menggandeng masyarakat Lingkungan Borongtala di Gowa untuk memfasilitasi kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh 20 penggiat literasi. Seluruh peserta berasal dari beberapa provinsi di Indonesia, mulai dari Sumatera Barat, Jakarta, Jambi, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Barat. Penyelenggara menghadirkan beberapa pembicara, mulai dari Darmawan Denassa (Direktur RHD), dan Jumadi Mappanganro (News Manager Tribun Timur).

Menurut Direktur Bindiktara Kemendikbud, Abdul Kahar, kegiatan Residensi Literasi Sains ini adalah program yang diharapkan bisa membantu peserta untuk membentuk pola pikir, perilaku, dan karakter manusia. Masyarakat diharapkan bisa peduli dan bertanggungjawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam semesta.

Mereka juga akan berperan aktif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat modern yang saat ini terus berkembang dalam teknologi. Secara khusus, Residensi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan kemandirian pengelolaan Taman Baca Masyarakat (TBM), atau kegiatan literasi yang dilaksanakan secara mandiri di daerah.

Peserta Residensi Literasi Sains 2018 via https://www.google.nl/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjXycfSyNLcAhWSK1AKHe_qBOgQjRx6BAgBEAU&url=http%3A%2F%2Fmakassar.tribunnews.com%2F2018%2F08%2F01%2F20-penggiat-literasi-se-indonesia-residensi-literasi-sains-di-gowa&psig=AOvVaw0f2CveD5QbEop-RaFF7ra8&ust=1533443568584577

Para peserta yang berhasil lolos menjadi peserta Residensi Literasi Sains 2018 ini harus melewati berbagai tahap seleksi, hingga mengeluarkan 20 nama peserta yang lolos. Utamanya, mereka harus mengumpulkan esai sebagai bahan seleksi kepada panitia penyelenggara. Selain pelatihan literasi, peserta juga diberi kesempatan untuk live in, dan merasakan kehidupan masyarakat Gowa secara nyata. [YN]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Cara Mudah Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak Sejak Dini

Hangatkan Akhir Pekanmu di Musik Taman Makassar 2018